TEMPO.CO, Jakarta - Warga Sleman, Yogyakarta, dikejutkan saat mereka bangun pada pagi hari ini, Jumat, 14 Februari 2014. Mereka melihat debu menutupi perabotan dan tanaman di halaman rumah.
"Semua tertutup debu, bahkan alat memasak di dapur saya," kata Eny Rahmawati, 42 tahun, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Seyegan, Sleman, ketika dihubungi Tempo, Jumat, 14 Februari 2014.
Akibat debu tersebut, Eny mengatakan, dirinya memasak untuk keluarga di salah satu kamar tidur. "Karena kamar ini belum banyak debunya."
Eny mengatakan awalnya tak tahu debu itu berasal dari mana. Menurut dia, saat akan tidur malam, semua perabotan di rumahnya dalam keadaan bersih tak ada debu yang menutupi. Namun, saat bangun tidur sekitar pukul 05.00 hingga pukul 07.00 WIB, langit di sekitar rumahnya gelap tertutup debu.
"Saya baru tahu informasi dari pemberitaan televisi pagi ini, Gunung Kelud meletus," kata dia. Eny melanjutkan, sejak kemarin tidak ada pemberitahuan dari pemerintah setempat akan dampak yang muncul setelah Gunung Kelud meletus.
Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar, dan Kabupaten Malang ini statusnya ditetapkan menjadi awas atau level IV pada pukul 22.15 WIB, Kamis, 13 Februari 2014. Lalu sekitar pukul 22.50 WIB gunung tersebut meletus dengan mengeluarkan semburan lava dan lontaran material ke udara hingga ribuan meter.
LEO WISNU SUSAPTO
Berita Terkait:
Ingin Selamat, Petani Pasang Sesaji di Kaki Kelud
Hujan Abu Gunung Kelud Hingga Yogya
Kelud Meletus, Warga Yogya Mengira Merapi Njeblug
Pengungsi Gunung Kelud Mengendap-endap Demi Sapi
Letusan Gunung Kelud Mencekam