TEMPO.CO, Madiun - Penjualan masker di Kota Madiun, Jawa Timur, melonjak drastis. Bahkan penutup mulut dan hidung yang dijual di sejumlah apotek itu telah ludes terjual bersamaan dengan abu Gunung Kelud yang menyelimuti wilayah setempat. “Tidak ada satu jam setelah apotek dibuka, masker sudah habis,” kata Gianto, seorang karyawan Apotek Pijar di Jalan Kelapa Manis, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jumat, 14 Februari 2014.
Apotek tempat Gianto bekerja itu dibuka pukul 07.00. Selang 45 menit kemudian, 4.000 masker berbahan kain kasa warna hijau yang tersedia di apotek itu diborong pembeli dengan harga Rp 1.000 per helai. Untuk menghindari pembeli yang bertanya lagi tentang masker, pekerja memasang tulisan “masker habis” di depan apotek.
Lonjakan pembelian masker juga terjadi di Apotek Twin Farma di Kecamatan Taman. Rinindra, apoteker di apotek setempat, mengatakan 500-an masker yang tersedia di tempatnya bekerja habis terjual hanya dalam hitungan menit. “Banyak yang tidak kebagian, semua sudah diborong.”
Tiap pembeli rata-rata meminta 5-10 masker. Pembeli, menurut Rinita, khawatir abu yang menyelimuti Madiun dan sekitarnya akan lama hilang. Gunung Kelud juga dikabarkan akan kembali meletus. “Kami akan kembali memesan masker kepada supplier untuk memenuhi permintaan pembeli.”
Abu Gunung Kelud masuk ke wilayah Madiun sejak Jumat pukul 00.00. Sekitar pukul 07.00 WIB, hujan abu mulai mereda. Saat ini sejumlah warga masih membersihkan abu yang menutupi jalan raya. Bahkan pihak pemerintah kota juga menerjunkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot abu yang menyelimuti aspal jalan raya.
NOFIKA DIAN NUGROHO