TEMPO.CO, Solo - Perekonomian di Kota Solo masih lesu, Sabtu, 15 Februari 2014, setelah kota itu mendapat kiriman hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud yang meletus Kamis malam, 13 Februari 2014. Masih banyak pertokoan yang memilih libur. Sedangkan sekolah juga masih diliburkan hingga hari ini.
Pusat tekstil Pasar Klewer yang biasanya ramai masih terlihat lengang. Lapak pedagang kaki lima yang biasanya berjubel pembeli juga sepi. Hanya ada segelintir pedagang yang menggelar dagangan.
Beberapa pemilik lapak memilih membersihkan tumpukan abu di sekitar tempat mereka berjualan. "Hari ini belum berani buka," kata Suraji, salah satu pemilik lapak. Dia khawatir dagangannya kotor diterpa abu yang mengepul setiap ada kendaraan yang lewat.
Para pedagang membersihkan jalanan dengan peralatan yang dibawa dari rumah. Namun mereka masih bingung membuang tumpukan abu tersebut. "Sementara hanya ditumpuk dan disiram air agar tidak beterbangan," kata Wahyono, pedagang lainnya.
Kawasan pusat pertokoan di Coyudan, yang berada tidak jauh dari Pasar Klewer, juga masih sepi. Begitu pula dengan pusat belanja Singosaren Plasa yang merupakan pusat penjualan alat komunikasi.
Gedung-gedung sekolah juga masih terlihat lengang. Pemerintah Kota Surakarta masih meliburkan para siswa. "Siswa masuk lagi Senin, 17 Februari 2014," kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.
Saat ini pemerintah masih berupaya membersihkan abu vulkanik yang berada di jalan-jalan protokol. "Kami berharap masyarakat bisa membersihkan jalan kampung secara swadaya," katanya.
AHMAD RAFIQ
BERITA LAINNYA
Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia
BNPB Bantah Gunung Kelud Akan Meletus 2 Jam Lagi
Jangan Langsung Siram Abu Vulkanik
SBY Angkat Mbah Rono Jadi Kepala Badan Geologi