TEMPO.CO, Doha - Agnieszka Radwanska, petenis asal Polandia, tak percaya dia kalah begitu mudah. Di babak semifinal turnamen Qatar Terbuka, Sabtu, 15 Februari 2014. Radwanska yang merupakan unggulan kedua tumbang di tangan petenis asal Rumania, Simona Halep, dua set langsung 7-5, 6-2. Halep pun semakin mendekati mimpinya meraih gelar ketujuh dalam karier tenisnya.
"Dia mampu melepaskan pukulan-pukulan luar biasa," kata Radwanska. "Aku tak tahu apa yang harus kulakukan untuk menghentikannya karena dia seperti ada di mana-mana."
Halep yang baru berusia 22 tahun sempat kewalahan menghadapi Radwanska di set pertama. "Saat itu tertinggal 5-2 dan aku merasa sudah cukup, tak boleh kalah lagi. Mustahil menang jika aku tak mengubah strategi," kata petenis unggulan ketujuh ini. Halep berhasil mengatasi ketegangan dan mengubah gaya bermainnya dengan menunjukkan variasi pukulan yang membuat Radwanska mati kutu.
Dia bermain semakin agresif dengan melontarkan pukulan menyilang ke baseline dan di dekat net. Pukulan drop shot Halep juga tak bisa diatasi oleh Radwanska. Halep mungkin agak terlambat panas. Namun kombinasi antara pukulan presisi dan kesabaran bermain membuat Halep sukses menguasai tujuh game berturut-turut.
Halep sukses mencapai final pertamanya tahun ini. Halep sudah memiliki enam gelar juara yang semuanya diraih tahun lalu. Hal itu menambah kepercayaan dirinya saat menghadapi Radwanska. "Rahasianya adalah bermain tanpa tekanan, fokus pada pertandingan dan bersenang-senang di lapangan," kata Halep.
Di final, Halep akan berhadapan dengan petenis unggulan keenam, Angelique Kerber. Petenis asal Jerman itu lolos ke final setelah mengalahkan petenis unggulan kelima asal Serbia, Jelena Jankovic, 6-1, 7-6 (6). Kerber yang tengah mengincar gelar kelima dalam kariernya belum pernah kehilangan satu set pun sepanjang turnamen ini.
WTA | AP | GABRIEL TITIYOGA
Berita Lain
Martino Beri Peran Baru buat Messi?
Menang, Mazzarri Sebut Inter Milan Nyaris Ideal
Chelsea Tersingkir, Mourinho Ogah Bicara Kegagalan
Martino: Rekor Messi Akan Sulit Dihitung
Hamburg Pecat Bert Van Marwijk