TEMPO.CO, Ciancur - Harga elpiji ukuran 3 kilogram melonjak hingga Rp 28 ribu di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Harga gas bersubsidi ini sebenarnya dibanderol Rp 17 ribu per tabung. Padahal pasokan cukup berlimpah di sejumlah pedagang eceran.
Deden Alam Purnama, 42 tahun, warga Kampung Tetelar, Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, menyatakan elpiji 3 kilogram di kampungnya tidak langka. Namun harga menembus Rp 28 ribu per tabung. "Kami tidak tahu kenapa harga bisa melonjak tajam," ujar Deden di Cianjur, Selasa, 18 Februari 2014.
"Saya kan buka warung nasi sederhana, kalau gas mahal seperti ini mana bisa pendapatan naik. Mau naikin harga lauk-pauk, takut pelanggan kabur," dia mengeluh. (Baca pula: Lagi, Elpiji 3 Kilogram Langka di Surakarta)
Sejumlah ibu rumah tangga juga mengeluh karena mereka terpaksa menambah pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari. "Biasanya kami hanya membeli Rp 16 ribu per tabung, tapi saat ini harus membeli Rp 27 ribu per tabung. Alasan penjual macam-macam, antara lain sulit mencari barang. Tapi saya lihat stoknya banyak," tutur Siti Fatimah, 47 tahun, warga Cipanas.
Menurut dia, di Cipanas, harga di tingkat pengecer tidak sama. Beberapa pengecer menjual elpiji 3 kilogram Rp 25 ribu, ada pula yang menjual Rp 22 ribu per tabung. Dia menyarankan calon pembeli harus rajin bertanya ke beberapa pengecer untuk mendapat harga gas bersubsidi yang lebih murah. "Tapi yang saya tahu paling murah Rp 22 ribu per tabung. Ini kan gas bersubsidi, tapi kok mahal," katanya.
Sejumlah pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram juga mengeluhkan hal yang sama. Rian Abadi, 34 tahun, pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di Jalan Aria Cikondang, Cianjur, mengaku sulit mendapat gas bersubsidi ini. Menurut dia, gas itu kosong di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar elpiji. Bahkan ia harus menunggu selama dua hari untuk mendapat pasokan.
"Sekali ada pasokan, tidak sampai setengah jam, 180 tabung elpiji 3 kilogram ini langsung habis. Saya harus mengurangi pasokan ke sejumlah pengecer, yang biasanya pesan 50 tabung saya kurangi menjadi 20 tabung. Hal itu untuk membagi agar semua pengecer kebagian," ia menjelaskan.
DEDEN ABDUL AZIZ
Terpopuler:
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?
Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?
Beredar Foto Sakaw Diduga Roger Danuarta