TEMPO.CO, Kediri - Penduduk lereng Gunung Kelud menganggap bencana letusan sudah selesai. Mereka mulai mendekat hingga radius terdekat dari puncak Kelud untuk berkebun. "Ini sudah aman," kata Sunar, warga Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Selasa, 18 Februari 2014. Karena itu, warga merasa tidak takut meski Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan status awas untuk gunung itu.
Sejak Jumat lalu, atau sehari setelah erupsi, Sunar naik ke lereng untuk melihat tanaman nanasnya. Dia khawatir tanaman yang tinggal panen itu rusak diterjang pasir. Beruntung, tak satu pun tanamannya yang mati meski diterjang material vulkanik. Menurut Sunar, hal ini karena materialnya batu kerikil, bukan pasir seperti yang menimpa rumah warga.
Sejumlah warga juga terlihat hilir mudik di kawasan hutan untuk mencari rumput. Menggunakan sepeda motor, mereka meniti jalan ke puncak yang tak lagi dijaga aparat keamanan.
Menurut warga setempat, letusan Kelud tak pernah disusul dengan letusan berikutnya. Berdasarkan pengalaman mereka menghadapi erupsi sejak 1966, letusan itu berhenti setelah memuntahkan seluruh material pasir. "Kalau sudah keluar, ya, selesai," kata Suprihatin, warga Desa Sugihwaras.
Hujan deras yang mengguyur lereng Kelud setelah erupsi, menurut Suprihatin, justru sangat membantu warga. Butiran pasir yang memutihkan tanaman akan hilang digelontor air hujan. Bahkan pasir vulkanik yang terendap di area perkebunan akan menyuburkan tanaman.
Saat ini hampir seluruh pengungsi telah pulang ke rumah masing-masing. Mereka mengaku tak betah berlama-lama di pengungsian.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Kelud Khoirul Huda tetap meminta masyarakat agar tidak menerobos radius 10 kilometer dari puncak Kelud. Meski aktivitas Kelud berangsur normal, gempa masih terus terjadi dalam skala kecil. "Kami akan segera evaluasi statusnya jika memang sudah memungkinkan," kata dia.
HARI TRI WASONO
BERITA LAINNYA
Rekor Sitaan KPK: 37 Mobil Adik Ratu Atut!
Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit
Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu
Plus-Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma