TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Dody Zulverdi, mengatakan Bank Indonesia di berbagai daerah menginisiasi pengembangan klaster untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah. Ia mengatakan ini dilakukan dengan dukungan penguatan kelembagaan, peningkatan kompetensi petani, peternak, dan juga pada pembiayaan perbankan.
"Pengembangan klaster diarahkan pada komoditas pangan yang berkontribusi dalam pembentukan inflasi (harga) di daerah. Juga pada komoditas yang dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat," kata Dody Zulverdi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia di Gedung Bank Indonesia, Selasa, 18 Februari 2014. Ia mengatakan tindakan ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat.
Ia mengatakan pembagian pengembangan klaster dilakukan di berbagai provinsi dengan fokus pengembangan yang berbeda-beda. Ia mengatakan pengembangan dilakukan dengan melihat potensi yang sebelumnya dimiliki masing-masing provinsi.
Berikut pengembangan Klaster di Indonesia; Sumatera Utara akan dilakukan pengembangan intensifikasi beras melalui metode SRI di Serang Bedagai, dan Wilayah Kalimantan pengembangan klaster cabe melalui model Rumah Pasa (Pemasaran bersama).
Provinsi Jawa Tengah dikembangkan klaster rotan, dan provinsi Jawa Barat dikembangkan klaster cabe merah dan ternak ayam. Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat dikembangkan klaster sapi dan budidaya ikan. Dan provinsi Sulawesi, Maluku, dan Papua dikembangkan klaster ruumput laut, klaster cabe, klaster batik dongga, dan klaster ikan bandeng.
Ia mengatakan pengembangan klaster ini merupakan proyek percontohan untuk pengembangan industri-industri berpotensi di wilayah tersebut.
MAYA NAWANGWULAN