TEMPO.CO, San Fransisco - Facebook akhirnya membeli perusahaan pioner layanan pesan mobile, WhatsApp, dengan nilai kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, US$ 19 miliar. Facebook menyatakan akan menjadikan WhatsApp tetap sebagai layanan terpisah, seperti mereka memperlakukan Instagram, yang diberi US$ 715,3 juta dua tahun lalu.
CEO Facebook Mark Zuckerberg bertekad membesarkan WhatsApp sama seperti Facebook. Ia mengatakan WhatsApp berada pada jalur yang benar untuk bisa mengumpulkan lebih dari 1 miliar pengguna. "Sebuah layanan yang mencapai tonggak itu akan menjadi layanan yang berharga," katanya.
Baca Juga:
Saat ini WhatsApp memiliki lebih dari 450 juta pengguna aktif bulanan. Sebagai perbandingan, Twitter memiliki 241 pengguna pada akhir 2013.
WhatsApp, layanan pesan untuk smartphone, memungkinkan pengguna berbincang dengan orang lain dalam kontak mereka. Layanan ini memungkinkan orang untuk berkirim teks, foto, video, atau rekaman suara melalui Internet. WhatsApp juga memungkinkan orang di luar negeri untuk berkomunikasi tanpa perlu tambahan biaya.
Soal akuisisi, Zuckerberg mengaku bahwa ini adalah keinginannya untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Dia ingin semua orang bisa membagi konten apa pun dengan orang lain tanpa batas. "WhatsApp akan membantu kami mengembangkan layanan itu dan saya harap semua orang di dunia akan menyukainya," kata Mark, seperti dilansir situs The Telegraph.
Ia mengaku memilih WhatsApp karena aplikasi chatting itu sangat sederhana, cepat, dan dapat dipercaya. Ia juga menilai aplikasi yang sudah memiliki 450 juta pengguna ini sudah menjadi kebutuhan harian banyak orang untuk berkomunikasi secara global.
Saham perusahaan terdongkrak US$ 1,12 menjadi US$ 66,94 dalam perdagangan Rabu setelah kesepakatan itu diumumkan.
ABC NEWS | TRIP B
Baca juga:
Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar
Tifatul: 50 Persen Pelajar Pernah Akses Pornografi
Yahoo Akuisisi Startup Distill
Facebook Kini Beri Banyak Pilihan Jenis Kelamin