TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 200 desainer dan lebih dari 500 merek lokal akan turut serta dalam Indonesia Fashion Week tahun ini yang hari ini resmi dibuka. Para desainer dan merek ini akan dikelompokkan dalam berbagai zona, yaitu Men's Wear, Women's Wear, Muslim's Wear, Kid's Wear, Aksesoris, Tekstil, dan Green Point.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzuloa Ishak, mengatakan Indonesia Fashion Week merupakan sarana promosi khusus bagi produk fashion Indonesia yang memadukan konsep pengembangan fashion disesuaikan dengan konsep pemasarannya.
"Kemendag berharap IFW 2014 dapar memberikan kontribusi dalam pengembangan fashion, didukung kekayaan budaya Indonesia," kata Nus di Jakarta Convention Center, Kamis, 20 Februari 2014.
Tahun ini, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) juga mengadakan Indonesia Brands, program untuk desainer muda berorientasi ekspor yang akan diberikan pavilion khusus. Mereka juga akan dibina dan dilibatkan pada ajang fashion bertaraf internasional.
Indonesia Fashion Week yang berlangsung pada 20-23 Februari 2014 ini diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan. Penyelenggaraan IFW ketiga ini mengangkat tema "Green Movement, Local Movement".
Pembukaan IFW tahun ini dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan M. Luthfi, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, dan perwakilan dari APPMI.
Ketua APPMI selaku ketua panitia, Taruna K. Kusmayadi, mengatakan IFW 2014 diharapkan menjadi arena untuk melahirkan merek nasional yang laku untuk pasar dalam maupun luar negeri. "Sulit membayangkan brand dalam negeri tidak bisa laku di negeri sendiri. Untuk bisa menjual ke pasar luar negeri, produk fashion harus laku di dalam negeri dulu," katanya. Ia berharap IFW dapat membuat produk fashion Indonesia berkuasa di pasar dalam negeri.
ANANDA TERESIA
Berita terpopuler:
Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar
Tifatul: 50 Persen Pelajar Pernah Akses Pornografi
Yahoo Akuisisi Startup Distill
Facebook Kini Beri Banyak Pilihan Jenis Kelamin