TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengklaim telah mengundang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke rumah dinas pada 14 Februari 2014. Pertemuan yang diklaim pada hari libur tersebut membahas perihal niat Risma untuk mundur dari jabatan wali kota.
"Saya bilang waktu itu, 'Risma tak usah mundur, kalau ada kekurangan coba dialog dengan pak wakil wali kota," kata Gamawan di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 20 Februari 2014.
Dalam pertemuan tersebut, Gamawan menyatakan meminta Risma untuk tak mengambil solusi dari masalahnya dengan mundur sebagai wali kota. "Itu yang saya minta."
Ia juga memaparkan, Risma sempat ingin mengundurkan diri beberapa tahun lalu saat dikabarkan berselisih dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya. Pada saat itu sebagai menteri, Gamawan berkunjung ke Surabaya dan mengumpulkan Risma dengan Gubernur Jawa Timur dan anggota DPRD
"Alhamdulilah saat itu, (keinginan Risma untuk mundur) tak terjadi," kata Gamawan.
Dalam pertemuan pekan lalu, Gamawan mengklaim telah memaparkan kepada Risma harapan masyarakat Surabaya atas kepemimpinannya. Ia juga memaparkan jika keputusan mundur diambil maka kerugian justru dialami Risma dan masyarakat Surabaya.
"Tanggapan Risma, 'saya pikir-pikir dulu'."
Gamawan sendiri enggan untuk membeberkan alasan kemunduran Risma. Ia mengklaim permasalah tersebut masih bisa dicarikan solusi tanpa perlu melakukan pengunduran diri. Atas dasar ini, ia meminta Risma mempertimbangkan lagi keputusan mundurnya.
FRANSISCO ROSARIANS