Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RI tak lagi Masuk Fragile Five, Apa Sebabnya?

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Aktivitas di pelabuhan petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (19/1). Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan  5,5%, dan dapat mencapai 6,5% pada 2011, 7% pada 2012. TEMPO/Subekti
Aktivitas di pelabuhan petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (19/1). Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan 5,5%, dan dapat mencapai 6,5% pada 2011, 7% pada 2012. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Ekonomi Indonesia saat ini dinilai tahan banting dan tidak lagi masuk kelompok lima negara rentan (fragile five). Ihwal ketahanan ekonomi Indonesia ini diungkapkan majalah ekonomi internasional, The Economist, edisi 22 Februari 2014. Tahun lalu, Indonesia masuk kategori fragile five bersama Brasil, India, Afrika Selatan, dan Turki. Istilah fragile five mengacu pada lima negara yang paling bergantung pada investasi asing sehingga rentan ambruk akibat gejolak ekonomi global.

The Economist menyatakan, pada tahun lalu negara-negara fragile five mengalami gejolak ekonomi seiring dengan adanya kontroversi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mengurangi stimulus moneter (tapering off). Tahun ini, The Fed mengumumkan kelanjutan tapering off, sehingga negara-negara fragile five kembali mengalami gejolak ekonomi. Bank sentral Turki, India, dan Afrika Selatan beramai-ramai menaikkan suku bunga acuan untuk menyelamatkan nilai tukar (kurs) mata uang mereka. (Baca juga : Ekonomi Indonesia 2014 Masih Ditopang Jawa)

Namun, di Indonesia, kurs rupiah justru menguat 3,3 persen terhadap dolar AS. Penguatan itu merupakan yang tertinggi di antara mata uang negara berkembang lainnya. Indeks harga saham gabungan diperdagangkan melonjak ke level tertinggi selama empat bulan terakhir. Dana asing yang masuk pasar obligasi dan saham lokal bertambah US$ 1 miliar. (Lihat juga : Investor Incar Pertumbuhan Kelas Menengah)

Menurut The Economist, ekonomi Indonesia meraih momentum pertumbuhannya. Di antara negara-negara fragile five, Indonesia dianggap paling tahan banting. Kondisi tersebut justru didorong oleh lebarnya defisit neraca pembayaran yang menyentuh angka rekor US$ 10 miliar atau 4,4 persen dari produk domestik bruto pada tahun lalu. Pada Agustus 2013, Bank Indonesia menghindari kebijakan intervensi di pasar uang. Akibatnya, nilai kurs rupiah mengambang dan mendorong depresiasi sebesar 14 persen sejak Mei 2013 hingga saat ini. (Berita terkait : Ekonomi Membaik, Rupiah Melesat 108 Poin)

Melemahnya kurs rupiah justru membuat produk ekspor Indonesia menjadi lebih murah di pasar luar negeri, sedangkan produk impor lebih mahal. Kondisi itu mendorong nilai defisit turun hampir separuhnya menjadi hanya US$ 4 miliar atau 2 persen dari PDB pada 2013. Pada Desember tahun lalu, Indonesia mencatat rekor surplus perdagangan bulanan terbesar selama dua tahun terakhir, seiring dengan kenaikan angka ekspor hingga 10,3 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, yang membuat ekonomi Indonesia cukup kuat adalah karakteristik yang mengandalkan sumber daya. Artinya, semiskin apa pun orang Indonesia, dengan potensi alam yang melimpah mereka diyakini masih bisa bertahan hidup. Kondisi ini berbeda dengan negara maju. Karena mereka terbiasa dengan iklim ekonomi yang bagus, sekali mereka jatuh bakal susah bangkit kembali.

ANANDA PUTRI


Terpopuler :

Indosat Klaim Sudah Antisipasi Penyadapan 

Indosat Yakin Ancaman Tifatul Tak Terbukti 

Banyak Perusahaan Batu Bara Belum Berstatus CNC

Trik Jokowi Menggaet Foxconn 

Lima Transaksi Jumbo di Lembah Silikon  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

9 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.


Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

58 hari lalu

Presiden Jokowi memberi keterangan usai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri pada Rabu 28 Februari 2024 di Gedung Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. TEMPO/Daniel A. Fajri
Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.


Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services


APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan


Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres perdana di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat pertama mengangkat tema soal Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.


Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023


CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.


Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.


Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Presiden Joko Widodo bersama Seskab Pramono Anung saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024.  Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.
Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.