TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Rully Charis Azwar tak menampik hasil penelitian Survey and Polling Indonesia (SPIN) yang menyebut bahwa perilaku pemilih Jawa masih condong pada calon presiden dari sukunya sendiri.
"Kami juga sudah mengkaji survei yang hasilnya demikian dan kami tidak akan mengenyampingkan perilaku politik masyarakat itu," kata Rully saat dihubungi melalui telepon selulernya, Ahad 23 Februari 2014.
Oleh karena itu, Rully mengatakan Golkar lebih cenderung mencari pasangan duet Ical dengan tokoh nasional yang berasal dari Jawa. "Saya selalu mengatakan pasangan pak ARB (Aburizal Bakrie) harus komplementer dengan dia yakni dari Jawa," ucapnya.
SPIN merilis hasil penelitiannya terhadap perilaku politik masyarakat berdasarkan etnisnya. Mereka menyebutkan hanya pemilih di luar Jawa yang cenderung membuka ruang bagi calon presiden yang berbeda etnis dengannya. Adapun suku Jawa ada kecenderungan memilih calon pimpinan nasional yang berasal dari suku yang sama dengannya.
Survei mereka juga menunjukkan komposisi calon presiden Jawa dan Jawa dipilih oleh 51,4 persen respondennya, komposisi Jawa-Non Jawa 47 persen, serta komposisi Non Jawa-Jawa 49,5 persen. Aburizal Bakrie adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie yang berasal dari Lampung dan Roosniah Nasution asal Langkat Sumatera Utara. Ia adalah Ketua Umum Golkar yang sudah diusung menjadi calon presiden dari partai tersebut.
Namun demikian, Rully tak percaya komposisi Non Jawa dan Jawa tidak akan mampu mengungguli komposisi Jawa dengan Jawa. Wakil Ketua Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat itu optimistis Ical bakal meraih posisi tertinggi bila berpasangan dengan tokoh dari Jawa.
"Modal Pak ARB sebagai calon presiden sudah cukup besar dengan disokong oleh partai yang diprediksi bisa memenangkan pemilu," ujar dia sembari menyatakan keluarga besar istri ARB, yakni Tatty Murnitriati berasal dari Jawa Tengah.
Ia pun mengklaim wakil Ical yang dari Jawa bakal membawa pengaruh besar terhadap elektabilitasnya. Namun siapakah tokoh yang dimaksud? Rully mangatakan Golkar kini mengkaji sejumlah nama termasuk Pramono Edhie Wibowo, matan Kepala Staf TNI Angkatan Darat. "Tetapi semua akan diputuskan setelah pemilihan legislatif 9 April," ujarnya.
TRI SUHARMAN