TEMPO.CO, Bekasi - Banjir kiriman dari Bogor kembali menerjang Kota Bekasi. Akibatnya, pemukiman di bantaran Kali Bekasi kebanjiran. Titik terparah berada di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih. Ketinggian air mencapai 3 meter.
Sedikitnya terdapat tiga titik tanggul Kali Bekasi yang rusak karena tak mampu menahan derasnya arus kali. Di antaranya di Perumahan Pondok Gede Permai lapisan tanggul sepanjang 20 meter ambrol, sedangkan di Kemang IFI Graha lubang tanggung meluas hingga enam meter.
Di Perumahan Pondok Mitra Lestari bagian bawah tanggul terkikis hingga membentuk lubang berdiameter sekitar 30 sentimetet, memanjang hingga 15 meter. Akibatnya, arus deras mengalir dari celah lubang tersebut membanjiri perumahan setinggi satu meter. "Deres banget arus, air dengan cepat naik," kata warga, Wandi, 50 tahun, Ahad, 23 Februari 2014.
Ketua Taruna Siaga Bencana, Kota Bekasi, Engkus Kustara, memastikan tak ada tanggul yang jebol. Banjir lebih disebabkan karena debit air yang cukup tinggi di Kali Bekasi. Bahkan, air di Pondok Gede Permai, mencapai 30 sentimeter di atas tanggul.
"Karena limpasan air dari kali," kata Engkus. "Di Kemang IFI tanggul bolong meluas, sama halnya di Pondok Mitra Lestari."
Selain debit yang cukup tinggi itu, pintu air di Bendung Kali Bekasi terlambat dibuka. Sehingga, air dengan tertahan di hulu mengakibatkan cepat meluap ke pemukiman warga di sepanjang hulu bendungan. "Meluapnya Kali Bekasi karena telatnya dibuka pintu air," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Rahmat mengatakan, pihaknya menganggap petugas pintu air Kali Bekasi tak maksimal dalam mengelola sirkulasi air. Padahal, dirinya telah menginstruksikan petugas pintu air Bekasi untuk membuka seluruh pintu pada pukul 10.00 WIB, kemarin. Tapi, seluruh pintu baru dibuka malah baru pukul 14.00 WIB.
"Ini kedua kalinya pintu air telat dibuka. Pertama waktu banjir 2013 dan kembali terulang sekarang," katanya. Setelah pintu air dibuka, air tak seluruhnya mengalir. Sebab tertahan oleh tanggul Sifon Kali Bekasi yang belum rampung dicabut. Sehingga masih menutup setelah lebar kali.
ADI WARSONO