TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menggandeng sejumlah bank untuk meningkatkan tingkat literasi atau melek bank masyarakat Indonesia. Hingga kini baru 57 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan jasa perbankan. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai layanan jasa perbankan atau keuangan pun minim: hanya 22 persen masyarakat yang melek bank.
Senin, 24 Februari 2014, OJK bekerja sama dengan BRI dalam peluncuran mobil yang diberi nama Simolek sebagai media edukasi dan sarana informasi kepada masyarakat dari berbagai golongan di Indonesia agar melek terhadap industri keuangan. "Simolek ini sifatnya mencakup seluruh golongan masyarakat," kata Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sri Rahayu Widodo, Senin, 24 Februari 2014.
Dua puluh mobil Simolek akan beroperasi selama empat hari, 24- 28 Februari 2014. Sri Rahayu mengungkapkan dalam mengoperasikan mobil Simolek, OJK ini akan menggandeng seluruh pelaku industri jasa keuangan, perbankan, pasar modal, dan institusi keuangan nonbank. "Kita berkolaborasi dengan seluruh sektor. Kalau satu-satu akan makan tenaga dan repot," tuturnya.
Direktur Keuangan Bank BRI, Ahmad Baiquni, mengatakan pihaknya sebagai mitra OJK merasa berkewajiban untuk menunjang program peningkatan tingkat literasi masyarakat terhadap pengetahuan layanan jasa perbankan ini. Dengan 9.800 jaringan kantor dan teras keliling yang tersebar di wilayah Indonesia, BRI dapat membantu program pengenalan Simolek kepada masyarakat.
MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait:
Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bisa Tembus 10 Ribu
Semen Indonesia Catat Laba Bersih Rp 5,37 Triliun
Pemerintah Ogah Rekomendasi Freeport dan Newmont
Lahan untuk Foxconn di Marunda Berstatus Sewa