TEMPO.CO, Semarang - Sejumlah wilayah di Jawa Tengah masih berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang atau puting beliung. Sebab, suhu udara di sejumlah daerah lebih panas daripada daerah lain, sehingga ada tekanan rendah yang memunculkan awan konvergensi, pemicu puting beliung.
”Gejala itu disertai hujan lebat dan angin kencang dalam waktu singkat,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jawa Tengah, Reni Kraningtyas, di kantornya, Selasa, 25 Februari 2014.
Menurut dia, potensi membahayakan itu sering muncul ketika intensitas hujan di suatu wilayah mulai menurun. “Itu di daerah landai, yang suhunya panas dan bisa menimbulkan tekanan udara rendah ke bawah,” kata Reni.
Ia menyebutkan kawasan timur Jawa Tengah yang rawan hujan lebat disertai angin kencang berada antara lain Grobogan, Kendal, dan Semarang. Sedangkan kawasan selatan yakni sekitar Boyolali, Salatiga, dan Surakarta. Ancaman puting beliun juga ada di kawasan barat, seperti Tegal, Brebes, dan daerah sekitarnya.
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menunjukkan intensitas hujan di Jawa Tengah mulai menurun. Penyebabnya: suhu permukaan Laut Jawa cenderung turun, antara 27 dan 28 derajat Celsius.
Padahal sebelumnya suhu di laut Jawa di atas 29 derajat Celsius dan menimbulkan penguapan dan perawanan sehingga memicu turunnya hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu lama. “Kondisi tak akan lama. Kemungkinan hujan intensitas tinggi mulai terjadi awal Maret," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, Iwan Budi Setiawan, mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana agar mewaspadai angin kencang.
Sejumlah kawasan di Kota Semarang, kata dia, memang sering terkena efek gejala alam itu. “Seperti di Kecamatan Tembalang, Mijen, dan Gunungpati, menjadi daerah rawan diterjang angin kecang,” kata Iwan. BPBD Semarang menggelar sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan melalui kelurahan sehingga memudahkan masyarakat untuk mengetahui ancaman bencana.
Adapun Pemerintah Kota Semarang menjamin pemberian bantuan dana pembangunan rumah yang rusak akibat bencana puting beliung sebesar Rp5-10 juta. “Itu sesuai perda tentang bencana yang telah ditetapkan,” katanya.
EDI FAISOL
Berita lain:
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan
Anak Panti Asuhan Samuel Tidur di Kandang Anjing
Begini Risma Berseloroh Soal Pertemuan dengan Mega