TEMPO.CO, Jakarta - Sejak terpilih menjadi Miss Indonesia 2014 pada 17 Februari lalu, Maria Asteria Sastrayu Rahajeng langsung mengubah dirinya. Mengapa demikian? Diakui Maria, ia mendapat pengalaman tidak terlupakan di Miss Indonesia. Mulai dari pendaftaran, lalu penggemblengan pada masa karantina selama dua minggu, hingga acara malam puncak pemilihan Miss Indonesia 2014.
"Melalui itu semua membuatku lebih siap mental, kepercayaan diri bertambah dan jadi lebih fokus dalam segala sesuatu. Intinya, memotivasi diri melakukan hal yang lebih baik lagi," ujarnya kepada Tempo saat ditemui di Cafe Vanila, Plaza MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2014.
Awalnya, wanita kelahiran Yogyakarta, 3 Oktober 1991, ini sesekali punya sikap ragu dalam mengerjakan sesuatu. Setelah berada dalam pemilihan kontes kecantikan ini, mentalnya lebih terasah, kuat, dan tidak cengeng. "Menjadi Miss Indonesia perlu tampil sebagai sosok yang anggun, cantik, dan cerdas," katanya.
Namun diakui Maria, yang penah menjadi Miss Kampus 2013 di Universitas Pelita Harapan ini, menjadi Miss Indonesia membuatnya lebih terasah secara mental, kemampuan, dan pengetahuan.
"Aku harus siap juga dengan tugas bermisi sosial, kebudayaan, dan lainnya. Kalau dulu Miss Kampus sebatas tugas keuniversitasan. Tugas yang ini lebih luas lagi," Maria menegaskan.
HADRIANI P | ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik Terhangat
Migas Seret Ibas | #SaveRisma | Jokowi | Bhatoegana | PRT Istri Jenderal|
Berita Terpopuler
Katy Perry dan John Mayer Putus Lagi
Eric Clapton Batal Manggung di Bangkok
Jupe Tuding Twitter Salah Satu Penyebar Isu Suap
50 Pemusik dan Penyanyi Brasil Tampil di Java Jazz
Cate Blanchett Diprediksi Menang Oscar