TEMPO.CO, Jakarta - High-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik tidak hanya berguna membawa kolesterol jahat dari arteri kembali ke hati. Ternyata, kadar HDL juga dapat mendeteksi apakah seseorang aktif bergerak atau tidak. Menurut dokter Syahrizal, yang berspesialisasi penyakit dalam, dari Rumah Sakit Jakarta, angka HDL yang rendah menunjukkan kegiatan fisik seseorang yang juga rendah.
"HDL dan LDL itu sudah punya fungsi masing-masing LDL (Low-density lipoprotein), artinya low should low (yang rendah seharusnya rendah) dan HDL artinya high should high (yang tinggi seharusnya tinggi)," kata Syahrizal dalam dialog kesehatan di kantor Tempo Inti Media, Jumat, 28 Februari 2014. "Nanti di lihat jumlahnya berapa, dari situ bisa dinilai seseorang sering atau tidak melakukan aktivitas fisik," tambahnya.
Karena itu, seseorang harus menjaga kadar normal HDL di dalam tubuhnya setidaknya di angka 40 mg/dL. Bila kurang dari 40 mg/dl, dapat muncul risiko besar bagi orang tersebut untuk terkena beberapa penyakit noncommunicable diseases (NCDs) atau penyakit tidak menular karena gaya hidup.
Sekali lagi, angka ideal untuk HDL kolesterol setidaknya 40mg/dL. Namun jumlah ini dapat bervariasi untuk pria dan wanita, tetapi tidak boleh lebih dari 60mg/dL karena itu artinya seseorang lebih berisiko terkena stroke dan penyakit jantung. (Baca : Cuaca Picu Serangan Stroke?)
HDL kolesterol dikatakan kalah jumlah oleh LDL kolesterol jika perbandingannya sekitar 3:1. Karena itu, penting untuk meningkatkan tingkat kolesterol HDL dengan mengkonsumsi makanan diet rendah kolesterol, menghindari makanan yang kaya lemak jenuh dan trans fatty acid, serta berolahraga secara teratur.
CHETA NILAWATY