TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen dan organisasi keamanan Inggris, GCHQ, dikabarkan mencuri data-data pengguna dari video webcam atau chatting pemilik akun Yahoo. GCHQ diduga mengambil jutaan gambar dan obrolan pengguna untuk menemukan "target" mereka melalui wajah-wajah pengguna layanan berkirim pesan seperti Yahoo Messenger.
Laporan ini lagi-lagi dibocorkan oleh Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, yang beberapa kali mengungkap aksi mata-mata NSA pada warga sipil. Snowden menjelaskan mereka mengambil data dan gambar itu selama enam bulan pada 2008 silam.
The Guardian menulis, NSA berhasil mengumpulkan data lebih dari 1,8 juta di Yahoo seluruh dunia. Operasi ini disebut sebagai Optic Nerve serta diduga mendapat bantuan dari NSA.
Yahoo mengaku tidak tahu dengan program Optic Nerve tersebut. Namun, pihak Yahoo sangat menyayangkan jika tindakan GCHQ benar terjadi.
"Jika laporan ini benar, maka mereka melakukan pelanggaran privasi pada pengguna kami. Dan kami meminta pemerintah dunia mereformasi hukum untuk menyikapi hal ini," kata seorang juru bicara Yahoo seperti dilansir BBC News, Jumat, 28 Februari 2014.
Hingga saat ini, masih belum jelas apakah program Optic Nerve ini masih berjalan atau tidak. Pihak GCHQ pun tidak mau berkomentar mengenai hal ini.
RINDU P HESTYA | THE GUARDIAN | BBC NEWS
Berita Lain:
Galaxy S5 Tahan Air dan Pakai Pemindai Sidik Jari
715 Planet Baru Tertangkap Lensa Kepler
Samsung Yakin Konsumen Suka Galaxy S5
HTC Gencar Dekati Pembeli Kelas Menengah
Enam Teknologi yang Menonjol di MWC Barcelona