TEMPO.CO, Bandung - Pesantren khusus penyandang tunanetra akan dibangun di atas lahan kosong seluas 600 meter persegi di jalan Atlas, Antapani, Bandung, Jawa Barat. Toni Sonjaya, Pengelola Yayasan Panti Umi Mattun, mengklaim pesantren ini yang pertama di Indonesia. "Saat ini yang daftar saja sudah seratus penyandang tunanetra," kata Toni saat peresmian pembangunan pesantren pada Sabtu, 01 Maret 2014.
Toni menjelaskan tanah itu merupakan tanah pribadi yang diwakafkan pada masyarakat. Sementara biaya pembangunan gedung diperoleh dari donasi yang dihimpun sebuah masjid di sekitar lokasi. Target kami, pada Lebaran tahun 2014 ini pesantren tersebut sudah beroperasi,"ujarnya.
Sebelumnya, kata Toni, pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap ratusan tunanetra meskipun lokasi mereka tersebar di seluruh Kota Bandung. "Masalah kami hanya tidak memiliki gedung saja."
Pendirian pesantren ini mendapat antusias dari para tunanetra dari luar Bandung. Menurut Toni, sekitar seratus orang dari daerah lain di Jawa Barat telah mendaftarkan diri di antaranya mereka berasal dari Garut dan Tasikmalaya. Untuk mendaftar penyandang tunanetra tidak dikenakan biaya. Selain itu,tenaga pengajar di pesantren juga penyandang tunanetra.
Pihak pesantren , ujar Toni, tidak membatasi umur para tunanetra yang ingin mendaftar. Dan fasilitas belajar pun sudah tersedia seperti Al'Quran Braile.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang juga menghadiri peresmian pembangunan pesantren tunanetra mengatakan pembangunan pesantren ini akan membantu Pemerintah Kota Bandung dalam menangani tunanetra.
Untuk memfasilitasi penyandang cacat, kata Ridwan, Pemerintah Kota Bandung akan membangun fasilitas publik yang aman bagi penyandang tunanetra dan penyandang cacat lainnya.
PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler:
Diperiksa KPK, Anas Kembali Sebut SBY
Kata Bos Google Soal Malware di Android
Mega Ingin Lihat Kemampuan Risma Kendalikan Banjir