TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah anggota Laskar Joko Widodo (Jokowi) mendatangi LP Sukamiskin, Bandung, Senin, 3 Maret 2014. Mereka menggalang dukungan untuk usulan Jokowi sebagai calon presiden. "Kami tidak melihat status mereka sebagai narapidana," kata Inisiator Laskar Jokowi Dodi Permana, Senin, 3 Maret 2014.
Tidak hanya Laskar Jokowi dan para narapidana saja yang berada di sana. Pada diskusi di LP Sukamiskin, turut hadir perwakilan beberapa organsisasi lainnya, seperti Front Pembela Islam (FPI) Bekasi, Himpunan Mahasiswan Islam (HMI), dan Forum Betawi Rempug (FBR). "Memang kami selalu berdiskusi dengan para napi di sini. Mereka pun menyukai sosok Jokowi yang tegas dalam bertindak," ujar Dodi.
Malamnya, aksi akan dilanjutkan dengan memasang 40 spanduk di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabputen Bandung Barat dan Cimahi, yang bertemakan Jokowi sebagai calon presiden. (Baca : Ruhut: Jokowi Mencla-mencle Kok Mau Jadi Presiden )
Mereka juga mengusung nama Yusril Ihza Mahendra sebagai calon wakil presiden, mendampingi Gubernur DKI Jakarta itu. Ide memasangkan Jokowi dan Yusril pun merupakan hasil diskusi dengan beberapa narapidana di LP Sukamiskin. "Jokowi terkenal akan figur dan gaya kepemimpinannya yang baik, sedangkan Yusril adalah ahli tata negara dan hukum," kata Dodi.
Alasan lain kenapa memilih Yusril, Dodi melanjutkan, karena Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang itu bukan seorang pengusaha. Pihaknya mencurigai adanya keinginan dalam menguasai bisnis di Indonesia jika presiden yang terpilih merupakan seorang pengusaha.
Jika usulan pasangan tersebut disetujui oleh PDIP, Laskar Jokowi meyakini pasangan yang diusungnya itu bisa memenangkan pemilihan presiden 2014 dalam satu putaran. Dodi mengatakan pihaknya telah menyiapkan ratusan posko tingkat Kecamatan di seluruh Indonesia, yang siap mendukung pergerakan mereka. "Kami bukan orang partai politik. Jika Jokowi lolos sebagai presiden, ini usulan kami sebagai rakyat saja," katanya.
Ketua FPI cabang Bantar Gebang Bekasi, Taslim, mendukung aksi mengusung Jokowi-Yusril. "Selama menegakkan kembali fungsi Pancasila, kami selalu mendukung pergerakan ini," katanya. (Baca: Disebut Dapat Restu Mega, Jokowi: Tanya Bu Ketum)
PERSIANA GALIH
Terpopuler
SBY Interupsi Debat 'Ngelantur' Konvensi Demokrat
Mega Putuskan Jokowi Capres Sejak Dua Pekan Lalu?
Kekurangan Wali Kota Risma Versi Survei Unibraw