TEMPO.CO, PEKANBARU - Kabut asap pekat sisa kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Pekanbaru masih mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Akibatnya, 50 penerbangan baik yang datang maupun berangkat terpaksa tertunda (Delay).
Jarak pandang di Pekanbaru terbatas. Sejak Pagi hingga siang hanya 1000 meter. Sedangkan malamnya hanya 1500 meter. "Jarak pandang hari ini sangat terbatas hingga malam, kabut asap menutup landasan pacu," kata Duty Manajer Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, kepada Tempo, Kamis, 6 Maret 2014,
Adapun 50 penerbangan tertunda itu empat diantaranya terpaksa mengalihkan pendaratan (Divert) yakni Mandala RI 070 dari Jakarta, terpaksa mengalihkan pendaratan ke Singapura. Air Asia 7581 dari Bandung, alihkan pendaratan ke Kuala Lumpur. Citilink 936 dari Jakarta, alihkan pendaratan ke Batam. Lion Air JT 388 dari Jakarta, alihkan pendaratan ke Batam. "Pesawat divert itu terjadi siang tadi," kata Ibnu.
Sedangka pesawat yang menunda penerbangan yaitu Lion Air JT 237 dari Batam, Batik Air ID 685 dari Jakarta, Garuda GA 172 dari Jakarta, Garuda GA 170 dari Jakarta, Susi Air 7239 Dari Tanjung Balai Karumun, Garuda GA 276 dari Medan, Lion Air JT 140 dari Medan, Citilink QG 934 dari batam
Kemudian Mandala RI 172 dari Pekanbaru tujuan Yogyakarta. Air Asia QZ 7582 dari Pekanbaru tujuan Bandung, Citilink QG 937 dari Pekanbaru tujuan Jakarta, Lion Air JT 391 dari Pekanbaru tujuan Jakarta, Lion Air JT 389 dari Pekanbaru tujuan Jakarta, Lion Air JT 236 dari Pekanbaru tujuan Batam, Batik Air ID 6855 dari Pekanbaru tujuan Jakarta, Garuda GA 175 dari Pekanbaru tujuan Jakarta ,Garuda GA 173 dari Pekanbaru tujuan Jakarta, Garuda GA 277 dari Pekanbaru tujuan Medan, Lion Air JT 141 dari Pekanbaru tujuan Medan,Citilink QG 935 dari Pekanbaru tujuan Batam, Sky Aviation SY 367 dari Pekanbaru tujuan Tanjung Pinang.
Menurut Ibnu Hasan, gangguan 50 penerbangan hari ini, Kamis, 6 Maret 2014 merupakan gangguan terbanyak tertundanya penerbangan sepanjang bencana asap melanda Pekanbaru tiga pekan terakhir ini. "Pilot memutuskan untuk terbang jika cuaca mulai bersih," kata Ibnu.
RIYAN NOFITRA