TEMPO.CO , Banjarmasin- Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Malem Sambat Kaban, mengarahkan agar setiap calon legislator mendekati semua lapisan kelompok masyarakat, tak terkecuali kelompok preman. "Jangan hanya sosialisasi di pondok pesantren saja. Preman-preman itu juga harus didekati, suara mereka dibutuhkan," kata dia di hadapan puluhan caleg saat rapat koordinasi di Banjarmasin, Rabu 5 Maret 2014.
Kendati berasas Islam, kata Kaban, PBB tetap membuka diri bagi semua umat dan golongan. Pada pemilu 2014, ia yakin partai politik berasas Islam masih punya posisi tawar tinggi. Kaban mengaku miris melihat kemenangan partai-partai politik berasas nasionalis sekuler di Indonesia. Bagi dia, partai politik berasas nasionalis sekuler hanya menjadikan bangsa Indonesia semakin kehilangan jati diri.
Maraknya korupsi, ketergantungan pada hutang luar negeri, indek pendidikan manusia yang rendah dan menjadi bangsa tidak beradab, misalnya, kata Kaban, merupakan kegagalan kepemimpinan politik dari nasionalis sekuler. "Filosofi pembangunannya tidak sesuai konstitusi Negara. Negara kita jelas, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Harusnya itu jadi pegangan," ujar Kaban. (Baca : Dana Kampanye PBB Rp 47 M, Saldo Kas Rp 50 Juta)
Seorang caleg PBB daerah pemilihan I Kalimantan Selatan, Swari Utami Dewi, mengaku mendapat dukungan suara dari kelompok preman penambangan ilegal. Kendati dia seorang aktivis lingkungan, kata Tami, preman-preman itu siap memberikan suaranya. "Saya juga enggak tahu kenapa mereka dukung saya. Tapi kami komitmen tidak pakai politik uang," kata Tami.
DIANANTA P. SUMEDI
Terpopuler
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....
Calon Hakim MK, Hidup Mewah dan Tak Paham Hukum
Jadi Guru Besar, Calon Hakim MK Ini Tak Tahu Ultra Petita