TEMPO.CO, Kupang - Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigadir Jenderal TNI Achmad Yuliarto meminta maaf kepada keluarga Rosina Neno, 16 tahun, korban peluru nyasar TNI, saat menggelar latihan di lapangan tembak Kelurahan Nasipanaf Kupang, Selasa, 4 Maret 2014.
“TNI meminta maaf atas peristiwa ini. Kami seluruh jajaran turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa korban. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi semua ini," kata Achmad di Kupang, Jumat, 7 Februari 2014.
Keluarga korban Albert Neno mengatakan keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban. Peristiwa tersebut, menurut dia, membuat keluarga terpukul. "Ini merupakan peristiwa yang tidak direncanakan manusia, sehingga kami keluarga mengiklaskan kepergian korban," katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Korem 161/WS Kupang yang telah membantu keluarga dan bertanggungjawab hingga pemakaman korban. Dia berharap peristiwa yang sama tidak terjadi lagi di masa akan datang. "Kami sangat berterima kasih kepada pihak Korem yang mau bertanggungjawab atas segala urusan hingga pemakaman korban. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
Rosina Neno merupakan korban peluru nyasar anggota TNI yang sedang menggelar latihan di lapangan tembak Nasipanaf, Kupang. Korban mengalami luka di bagian dada hingga tewas.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler
Diduga Bunuh Ade Sara, Pasangan Ini Bercuit Sebelum Ditangkap
Diduga, Ade Sara Dibunuh dalam Perjalanan
Terduga Pembunuh Ade Sara Sepasang Kekasih
Teman-teman Ade Sara Angelina Penuhi RSCM
Polisi Tangkap Dua Terduga Pembunuh Ade Sara