Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NetApp Pacu Konsumen Pengusaha Kecil

Editor

Erwin prima

image-gnews
imd.org
imd.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan penyimpanan (storage), NetApp, tengah memacu jumlah konsumen dari pelaku usaha kecil menengah. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan pertumbuhan usaha kecil, khususnya di Tanah Air.

"Pada 2015, konsumen kami diprediksi akan lebih banyak dari sektor komersial, yang terdiri dari usaha kecil menengah dan pelayanan publik," ujar Country Manager NetApp Indonesia Steven Law di Jakarta, Jumat, 7 Maret 2014.

Sebagai rinciannya, saat ini komposisi konsumen NetApp yang berasal dari perusahaan besar sebesar 58 persen, sedangkan dari konsumen komersial 42 persen. "Pada 2015 komposisinya diperkirakan 70 persen komersial, sedangkan 30 persen perusahaan besar," ucap Steven.

Dia enggan menyebutkan berapa total konsumennya di Indonesia. Namun perusahaan yang sudah memanfaatkan solusi NetApp, antara lain PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Aplikanusa Lintasarta, dan PT Freeport.

Adapun teknologi yang ditawarkan NetApp bagi pengusaha kecil adalah solusi penyimpanan dan komputasi awan (cloud computing). Steven mengatakan dalam menyediakan layanan bagi pengusaha kecil, NetApp menawarkannya dengan harga yang terjangkau.

Dia tidak menyebutkan berapa harga yang ditawarkan, namun NetApp berusaha meminimalkan anggaran teknologi bagi pengusaha kecil. "Kemungkinan kami akan menawarkan harga di bawah US$ 1.000 per terabita," ujar dia.

Steven mengatakan ke depannya akan terjadi tren solusi teknologi yang terintegrasi dengan komputer. Teknologi semacam ini menawarkan pengaturan manajemen di suatu perusahaan. Solusi tersebut mampu mengatur jaringan, penyimpanan, pengaturan data, sekaligus teknologi komputasi awan. "Ini baik bagi efisiensi perusahaan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski NetApp getol menggarap pasar usaha kecil menengah, namun Steven mengakui pertumbuhan di segmen ini tidak akan mengalami lonjakan. "Target kami tidak muluk-muluk, yang penting menyediakan solusi yang dapat memberikan efisiensi," katanya.

Dia meyakini, jika penyedia solusi teknologi informasi mampu menghadirkannya dengan harga terjangkau, dalam waktu dekat pemanfaatan komputasi awan di Indonesia akan menjadi tren. Menurut dia, kesiapan teknologi jangan hanya dijadikan sebagai target.

Lembaga riset International Data Corporation (IDC) melaporkan, di kuartal ketiga tahun 2013 NetApp berhasil memimpin pasar open networked storage di Asia Pasifik dengan pangsa pasar 21,26 persen. Angka tersebut naik 87,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya di kuartal yang sama. Simak berita tekno lainnya di sini.

SATWIKA MOVEMENTI

Berita lain
Gugatan Apple Atas Samsung Ditolak Pengadilan AS 
Google Doodle Rayakan Hari Wanita Internasional 
Kromosom Jenis Kelamin Iguana Tak berubah
ASUS Kuasai Pasar Notebook di Indonesia 
90 Juta iPhone 6 Diperkirakan Meluncur Tahun Ini  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB Willem Rampangilei memberikan sambutan pada Asian Committe on Disaster Management di Hotel Gumaya, Semarang, 26 April 2016. Perhelatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat dan meningkatkan penanggulangan bencana di dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara. TEMPO/Budi Purwanto
Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.


Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut Singapura-Jakarta-Australia. Kredit: Techcrunch
Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.


Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Ilustrasi Facebook dan Twitter/ media sosial. REUTERS/Dado Ruvic
Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.


Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Kota Vancouver di Kanada. Foto: commons.wikimedia.org
Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.


Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Komputasi Awan.
Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital


Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Seorang staff menunjukkan cara kerja piranti lunak cloud computing untuk mengoperasikan penerbangan, di booth Microsoft pada persiapan Pameran Komputer CeBit di Hanover, Jerman, Senin (5/3). REUTERS/Fabrizio Bensch
Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.


Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Sundar Pichai. REUTERS
Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.


NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

Foto: worldisround.com
NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.


Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

ilustrasi. technorati.com
Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.


Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Pemasangan kabel 9.000 km menghubungkan Jepang-AS. cnet.com
Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.