TEMPO.CO , Jakarta: Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan berupaya menghindari segala bentuk pencitraan selama menjalani proses menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Saya tuh paling takut kalau pencitraan," kata Pramono dalam wawancara khusus dengan Tempo di Jakarta, pekan lalu. "Kalau baik-baik aja, enggak perlu pencitraan," dia menambahkan. (Baca: Pramono Edhie Siap Bikin Kebijakan Tak Populer).
Menurut anggota Dewan Pembina Demokrat ini, pencitraan bukan faktor penentu menjadi presiden. Soalnya, keputusan seseorang menjadi pemimpin di negeri ini sepenuhnya di tangan Tuhan. "Tak satu pun yang menjadi Presiden Indonesia kalau tidak ada campur tangan Tuhan."
Pramono mencontohkan peristiwa yang dialami Soeharto dan B.J. Habibie sampai akhirnya keduanya menduduki jabatan Presiden RI. "Ayo, siapa yang nyangka?" ujar bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini. (Baca: Beda Pramono Edhie dengan Kandidat Capres Lain).
Pramono merupakan satu dari sebelas peserta konvensi Demokrat. Peserta lainnya antara lain Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, dan Gita Wirjawan.
PRIHANDOKO