TEMPO.CO, Jakarta - Wujud konversi sebuah novel ke bentuk audio, menjadi pilihan baru bagi siapapun yang ingin menikmati novel namun kesulitan dalam meluangkan waktu untuk membaca. Hal tersebut diakui aktor teater Butet Kertaradjasa saat ditemui usai peluncuran buku audio Ronggeng Dukuh Paruk (RDP) karya Ahmad Tohari.
"Bagus, orang bisa menikmati sambil menyetir mobil, sambil memasak. Dan ini satu proses bagaimana sastra semakin dekat ke masyarakat," kata Butet di Galeri Indonesia Kaya, Jumat 7 Maret 2014. Pria yang dikenal dengan aksi monolognya ini terlibat dalam proses pembacaan teks novel RDP sejak tahun lalu. Rata-rata dalam sehari, ia bisa membaca 20 halaman novel untuk direkam. Total durasi buku audio ini sendiri berjumlah 23 jam.
Dalam proses pembacaan buku Butet sama sekali tidak melakukan improviasi di dalamnya. "Setiap pada teks, saya memberi nyawa pada teks agar menghadirkan imajinasi di benak pembaca," kata dia lagi.
Upaya yang dilakukan Butet dalam merekam suaranya membaca novel RDP berbuah manis. Sang pengarang novel, Ahmad Tohari turut memuji kepiawaian aktor teater ini karena mampu mewakili dirinya menyampaikan emosi dalam cerita tersebut. "Saya menulis karya ini karena pergolakan jiwa. Butet berhasil membantu saya menyampaikan perasaan saya ini pada masyarakat," ujar Tohari.(Baca : Kisah Ronggeng Dukuh Paruk Dibuat Versi Audio)
Mendapatkan pujian dari penulis novelnya langsung, Butet pun merasa tersanjung, Bagi dia betapa beruntungnya bisa ikut terlibat dalam perekaman buku audio ini. "Artinya saya tidak sia-sia melakukan pekerjaan ini. Ada gunanya... ngoceh 23 jam bisa dibayangkan kebahagiaan saya, ketika apa yang saya lakukan dirasakan manfaatnya, ada gunanya, diakui oleh pengarangnya," kata Butet seraya tersenyum.
AISHA
Berita Terpopuler
Dahlan Iskan Lesehan di Acara Film Sepatu Dahlan
Sandra Bullock Tentang Kesuksesan Gravity
Pandji Pragiwaksono: Jojon Guru Besar Saya
Michael Douglas dan Catherine Zeta Batal Bercerai?