TEMPO.CO, Surabaya - Sejumlah pakar satwa dan kebun binatang kelas dunia siap membantu membenahi Kebun Binatang Surabaya (KBS). Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat Joaquin Monserrate mengatakan para ahli satwa dan kebun binatang itu pernah menangani kebun binatang di Singapura, Carolina Utara, San Diego, Afrika Selatan, Timur Tengah, Irak, dan India.
"Mereka bukan orang sembarangan. Reputasi yang disandang pun tidak main-main," kata Joaquin di Balai Kota Surabaya, Senin, 10 Maret 2014. Satu di antaranya adalah David Jones. Pria yang telah memimpin North Carolina Zoo sejak 1994 ini mempunyai sederet prestasi tinggi.
Jones merupakan mantan chairman salah satu lembaga konservasi tertua di dunia, yakni Fauna and Flora International. Dia juga mengepalai lembaga konservasi World Wildlife Fund di Inggris. Sepanjang kariernya di bidang konservasi hingga saat ini, Jones dipercaya sebagai konsultan di lebih dari 50 negara. Jones terlibat aktif dalam desain, pengembangan, dan manajemen di 30 kebun binatang si seluruh dunia. “Para pakar itu murni ahli dan bukan pebisnis,” ujar diplomat yang pernah menjabat Wakil Konjen AS di Surabaya pada 2000-2002 itu.
Wali Kota Tri Rismaharini menyambut baik kabar menggembirakan ini. Risma siap untuk berkomunikasi lebih lanjut agar rencana kerja sama itu dapat terealisasi. Sebab, saat ini KBS sedang membutuhkan banyak masukan dari para pakar. "Inisiatif bantuan ini merupakan salah satu bentuk perhatian terhadap KBS," ujar Risma.
Risma berharap tim pakar itu bisa segera berkunjung ke Surabaya. Kebetulan, pekan depan ia akan menggelar seminar untuk membahas KBS. "Kami berharap tim bisa datang saat itu sekaligus nanti akan diajak meninjau langsung kondisi KBS."
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS (PDTS KBS) Ratna Achjuningrum mengatakan sebagai langkah awal kerja sama, pihaknya siap membagi data tentang keperawatan, manajemen kesehatan, manajemen pemeliharaan, dan kepegawaian.
Menurut Ratna, organisasi konservasi satwa yang berbondong-bondong menawarkan bantuan untuk KBS. Kebanyakan justru datang dari luar negeri. Misalnya, cee4life, yaitu organisasi Australia yang hendak memberi bantuan soal pemeliharaan hewan karnivora besar. Ada pula Australia Zoo yang tertarik untuk membantu pelatihan terhadap perawat gajah.
Menurut Kepala Bagian Kerja Sama Pemerintah Kota Surabaya, Ifron Hady, kerja sama itu akan terjalin dalam bentuk assessment. Para pakar dunia tersebut akan menilai, mengevaluasi dan memberi referensi demi pengembangan KBS. Harapannya, kata Ifon, direksi akan mendapat masukan yang berharga yang pastinya akan sangat berguna bagi KBS.
DEWI SUCI RAHAYU