TEMPO.CO, Jakarta - Managing Direktur Corporate Strategy and Service Sinar Mas Land Iskak Chandra memperkirakan bahwa bubble properti belum akan terjadi dalam waktu dekat. Hal ini karena beberapa faktor, antara lain sikap investor yang masih wait and see terhadap industri perumahan.
"Pengembalian investasi dari bisnis properti sudah tercapai beberapa sehingga bubble properti diperkirakan masih belum terjadi," ujar Iskak ketika memberikan keterangan pers di Plaza Senayan, Jakarta, Senin, 10 Maret 2014.
Bubble properti, menurut Iskak, ditandai dengan melonjaknya harga perumahan yang diakibatkan permintaan dan spekulasi. Kenaikan ini, Iskak mengatakan, diibaratkan seperti gelembung udara yang terus membesar. "Pada titik tertentu, permintaan akan berhenti atau terjadi kelebihan pasokan rumah sehingga harga mulai menurun, inilah yang kemudian diartikan sebagai gelembung mulai menyusut," ujarnya.
Selain itu, Iskak mengatakan bahwa fundamental dari investor masih kuat sehingga kelebihan pasokan diperkirakan masih belum terjadi. "Terpenting adalah beberapa indikator makro-ekonomi Indonesia masih bagus jika dibandingkan dengan tahun yang sama pada 2013," ujarnya.
GALVAN YUDISTIRA