TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pouria Nour Mohammad Mehrdad, 18 tahun, merupakan penumpang gelap Malaysia Airlines yang hingga kini masih hilang. Mehrdad disebut penumpang gelap karena menggunakan paspor curian.
Menurut polisi Malaysia, ada kemungkinan remaja tersebut menumpang pesawat MAS MH370 yang nahas itu untuk bermigrasi ke Jerman. "Tidak mungkin ia menjadi anggota kelompok teroris," kata polisi Malaysia seperti dikutip BBC, Selasa, 11 Maret 2014.
Pihak berwenang Malaysia telah melakukan kontak dengan ibunda Mehrdad di Jerman. Sang ibu, ujar polisi itu, telah menunggu Mehrdad di Frankfrut. Selain dia, seorang warga Iran lainnya yang menggunakan paspor curian dan naik pesawat MH370 adalah Delavar Seyed Mohammadreza, 29 tahun.
Menurut Interpol, Mohammadreza dan Mehrdad berangkat dari ibu kota Qatar, Doha, menggunakan paspor Iran. Keduanya tiba di Malaysia pada hari yang sama dan beralih menumpang Malaysia Airlines, di Kuala Lumpur (KL), dengan paspor curian.
Kepala Kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan penyelidik tetap tidak mengesampingkan berbagai kemungkinan. Termasuk kemungkinan pembajakan, sabotase, maupun motif pribadi dari awak atau penumpang. "Namun, polisi tidak memiliki informasi tentang keterlibatan teroris," katanya. (Baca: Penumpang Gelap Malaysia Airlines Saling Kenal)
Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak diperkirakan hilang di sekitar wilayah udara Vietnam pada Sabtu, 8 Maret 2014 pukul 02.40 waktu setempat.
Pesawat kehilangan kontak setelah dua jam mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina. Hingga kini, jejak pesawat belum diketahui. Bahkan, pencarian yang melibatkan sepuluh negara, termasuk Indonesia, belum memberikan titik cerah.
BBC | TIME | AP | CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler
Ini Dia Penumpang Gelap Malaysia Airlines
Telepon Penumpang Malaysia Airlines Aktif
Tujuh Fakta Terkait Hilangnya Malaysia Airlines
Pilot Malaysia Airlines Bawa Penumpang ke Kokpit
Hari Keempat, Bangkai Malaysia Airlines Belum Ditemukan