TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan tiga keluarga itu akhirnya terjadi, Rabu malam, 12 Maret 2014. Suroto dan Elisabeth Diana, orang tua Ade Sara Angelina Suroto, 19 tahun, membuka pintu rumah mereka di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, untuk menerima kunjungan ibu dari Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, dan orang tua Assyifa Ramadhani, 18 tahun. Ikut pula pengacara Assyifa, Syafrie Noer.
Yohanes Sutarto, kakak Suroto--ayah Ade Sara--yang ikut hadir dalam pertemuan itu, menuturkan tak ada pembahasan serius semalam. “Hanya silaturahmi dan belasungkawa,” kata Sutarto saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 Maret 2014. (Baca: Keluarga Hafitd dan Assyifa Minta Maaf ke Orang Tua Ade Sara)
Sutarto mengaku tak tahu mengapa pertemuan itu juga dihadiri pengacara Assyifa. Yang jelas, pertemuan singkat itu, menurut Sutarto, hanya silaturahmi dan dijadikan momentum keluarga itu mewakili anak-anak mereka meminta maaf kepada orang tua Ade Sara. (Baca: Di Pelukan Ibu Ade Sara, Dua Wanita Ini Menangis Minta Maaf)
Hafitd dan Assyifa ditangkap penyidik Polresta Bekasi Kota pada Kamis, 6 Maret 2014, saat mereka melayat jenazah Ade Sara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mereka mengaku membunuh Ade Sara lantaran sakit hati. (Baca: Tersangka Pembunuh Ade Sara: Saya Sakit Hati)
Keduanya membunuh Ade Sara dengan cara menyumpal koran ke mulutnya hingga tidak bisa bernapas. Selain itu, mereka sempat menganiaya dan menyetrum korban sebelum akhirnya pingsan dan meninggal dunia. (Baca: 21 Jam Bagi Tugas, Hafitd-Assyifa Siksa Ade Sara)
Mayat mahasiswi Universitas Bunda Mulia itu kemudian mereka buang di Jalan Tol Bintara Kilometer 41, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Rabu dinihari, 5 Maret 2014. Mayat Ade Sara lalu ditemukan oleh petugas jalan tol.
AFRILIA SURYANIS
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita Lainnya:
Hasil Tes Kejiwaan Pembunuh Ade Sara Dibuka di Pengadilan
Mega Bawa Jokowi ke Makam Bung Karno
Kisah Ahok Dikerjai Anak Buahnya
45 Tahun Bersatu, Doraemon Berpisah dengan Nobita
Biaya Makan Tahanan di KPK Paling Mahal