Suara petir sempat mengagetkan seluruh tamu undangan di Bangsal Prabayaksa, Kasepuhan Keraton, termasuk Sultan Sepuh saat hendak menikahkan putrinya.
Namun Sultan Sepuh segera menguasai keadaan dan dengan tenang memegang tangan kanan sang calon menantu, M. Akbar. Dengan menggunakan bahasa Cirebon halus atau Bebasan, Sultan Sepuh pun menikahkan Ratu Raja Fatimah.
Dengan lancar, M Akbar menirukan ucapan Sultan Sepuh. Pernikahan tersebut disaksikan para saksi Wakil gubernur Jabar, Dedy Mizwar dan KH Zamhuri. Adapun mas kawin yang diberikan kepada mempelai wanita yaitu seperangkat alat shalat, 3 koin dinas emas dan perhiasan emas seberat 41 gram. "Semua dibayar kontan, bukan tunai karena memakai bahasa Cirebon jadi ya kontan," ucap Arief sambil tersenyum.
Saat ditanyakan pemilihan tanggal 13-3-2014, menurut Sultan Sepuh, pada dasarnya semua hari itu baik. "Jadi tidak ada yang istimewa karena pada dasarnya semua hari itu baik," kata dia.
Menurut RR Fatimah, pemilihan tanggal pernikahannya tersebut hanya mengikuti orang tua mereka. Pernikahan dilakukan setelah mereka berpacaran 7 tahun. Resepsi pernikahan digelar Sabtu malam, 15 Maret 2014 di Keraton Kasepuhan. "Kami akan bulan madu dengan melaksanakan umroh," kata dia.
IVANSYAH