TEMPO.CO, Jakarta - Masuknya dana asing (capital inflow) ke pasar saham dan uang di Indonesia berdampak pada peningkatan cadangan devisa. Kondisi ini menambah kepercayaan investor untuk mengumpulkan portofolio bernilai rupiah. Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan ditutup di level 11.412 per dolar.
Menurut ekonom dari PT BNI Sekuritas, Heru Irvansyah, bertambahnya pasokan dolar Amerika Serikat berdampak positif pada pergerakan nilai tukar rupiah. “Penguatan rupiah terbantu suplai dolar yang meningkat,” ujarnya, Kamis, 13 maret 2014.
Sampai bulan lalu, arus modal masuk dari luar negeri terus meningkat melalui surat utang negara dan saham. Total dana yang masuk diperkirakan Rp 36 triliun. Masuknya modal asing ini berimbas pada kenaikan cadangan devisa Indonesia menjadi sekitar US$ 107,74 miliar.
“Bagaimana capital inflow tak bertambah deras, lelang SUN saja selalu berhasil melampaui target indikatif,” kata Heru.
Apalagi, kata dia, laju inflasi yang cukup terkendali mengurangi tekanan rupiah. Laju inflasi pada Februari 2014 sebesar 0,26 persen atau 7,75 persen year on year (YoY), atau lebih rendah daripada inflasi 2013 yang berada di level 8,38 persen.
Menurut Heru, indikator tersebut membuat optimistis pelaku pasar terhadap prospek perekonomian di Indonesia. “Harus diakui, tingginya ketertarikan investor global juga didorong cerahnya prospek perekonomian,” ujarnya.
MEGEL JEKSON