TEMPO.CO, Jakarta - Investigator yang menyelidiki insiden hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 memastikan pesawat itu dibajak. Pihak berwenang Malaysia, seperti dilansir kantor berita Associated Press, mengatakan pesawat itu dibajak oleh orang yang memiliki pengalaman terbang. "Sudah dipastikan (bahwa pesawat dibajak)," begitu bunyi laporan yang dikutip berbagai media asing seperti Malaysiakini dan New York Daily News itu, Sabtu, 15 Maret 2014.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa para investigator menduga salah satu pilot pesawat atau orang lain yang memiliki pengalaman terbang ikut terlibat dalam pembajakan. Namun lokasi hilangnya pesawat yang belum jelas membuat para investigator belum mengetahui motif pembajakan.(baca: Pencarian MH370 di Laut Cina Selatan Dihentikan)
Dugaan pesawat hilang karena dibajak itu menguat setelah ditemukannya sejumlah bukti. Antara lain, kedua sistem komunikasi pesawat dimatikan secara terpisah dalam kurun 14 menit. Hal ini mengindikasikan ada campur tangan yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, pejabat Amerika yang mengetahui penyelidikan itu menyebutkan kepada ABC News bahwa sistem pelaporan data pesawat MH370 mati pada pukul 01.07 waktu setempat. Hal ini terjadi sekitar 27 menit setelah pesawat lepas landas dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Sabtu, 8 Maret 2014. Sedangkan transponder pesawat mati pada pukul 01.21, beberapa saat setelah komunikasi terakhir dengan petugas pemandu lalu lintas udara (ATC) Malaysia. Pesawat ini mengangkut 227 penumpang dan 12 awak penerbangan.
MALAYSIAKINI | NEW YORK DAILY NEWS | REUTERS | ANGGRITA DESYANI
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita Terpopuler
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang
Ini Catatan Pengusaha kepada Jokowi