TEMPO.CO , Palembang - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selata, Andika Pranata Jaya, mengajak para ulama dan tokoh masyarakat untuk menjadikan masjid, mushola dan rumah ibadah bersih dari aktivitas politik.
"Jangan gunakan fasilitas ibadah, ulama sebagai panutan masyarakat juga diharapkan jangan ikut-ikutan mengarahkan secara langsung masyarakat dalam memilih calon tertentu," katanya saat pertemuan Bawaslu Sumatera Selatan dengan Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (FORPESS), Jumat, 14 Maret 2014. (Baca : MataMassa: Demokrat Terbanyak Langgar Kampaye)
Dia mengatakan pihaknya mengharapkan ulama-ulama pengurus Forpess dapat memberi nasihat dan masukan agar Bawaslu dapat mengawal jalannya Pemilu sesuai perundang-undangan. Ini seiring target Bawaslu Sumsel menjadikan Sumatera Selatan sebagai contoh bagi daerah lain dalam penyelenggaraan Pemilu yang lebih baik.
Bawaslu Sumsel akan intensif melaksanakan tugas pengawasan tahapan kampanye rapat umum yang dimulai pada 16 Maret 2014. Ada lebih dari delapan ribu lebih calon anggota legislatif yang harus diawasi. Untuk itulah, dibutuhkan banyak orang untuk turut menyurakan pentingnya Pemilu yang lebih baik. (Baca : Pemilu, Rp 1,6 Triliun Beredar di Jawa Tengah)
Ketua Forpess Sumsel Hendra Zainuddin mengatakan Forpess mengajak Bawaslu beserta segenap jajarannya untuk hadir pada kegiatan istighosah akbar dan doa bersama pada 23 Maret 2014 malam, dalam rangka mewujudkan Sumatera Selatan aman, damai dan barokah. (Baca : Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen )
PARLIZA HENDRAWAN
Terpopuler
Akbar: Jokowi Capres, Ical Harus Habis-habisan
Akbar Tandjung Sorongkan Diri Jadi Wakil Jokowi
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang