TEMPO.CO, Jakarta - Satu sisir pisang menjadi salah satu hal yang wajib disiapkan pengundang ketika ingin mengundang band asal Bandung, The Changcuters. Itu sudah jadi riders atau aturan yang wajib disiapkan pengundang. "Biasanya, kalau diundang untuk nyanyi, kami itu selalu minta disiapkan satu sisir pisang," kata salah satu gitaris The Changcuters, Alda, kepada Tempo.
Erick, drummer The Changcuters, yang sedang duduk berhadapan dengan Alda mengatakan pisang merupakan buah hasil kesepakatan mereka untuk mengganjal perut sebelum tampil bernyanyi di panggung. "Pisang udah masuk riders kami," kata Erick.
Kebiasaan para pengundang yang meminta mereka bernyanyi menjelang malam membuat kelima pria itu merasa begah atau kekenyangan bahkan kram perut setelah melahap nasi sebagai santapan malam. "Pisang itu makanan paling pas, salah satu buah yang sehat lagi," kata Erick.
Banyak pula yang merasa aneh mengapa grup band asal Bandung ini malah meminta pisang, bukan peuyeum atau makanan lain sebagai salah satu riders-nya. (Baca: Merakyat, the Changcuters Tambah Porsi Latihan)
Alda bercerita, pernah suatu kali ketika mereka diminta mengisi acara di salah satu universitas swasta di Bandung yang terjadwal pada malam hari, kelima pria ini bingung karena pisang yang mereka minta tidak terlihat di ruang tunggu. Padahal mereka ingin memakannya sebelum tampil.
Ketika para personel bertanya kepada panitia soal keberadaan pisang, panitia hanya menunjuk ke arah panggung. Ternyata panitia menghiasi panggung The Changcuters dengan gantungan pisang di beberapa sudutnya. "Kita jadi bengong. Mereka pikir pisang itu dipakai buat ritual sesuatu kali, ya," kata Alda dan Erick tertawa.
Pengalaman lain, pernah dalam suatu kesempatan panitia menyediakan pisang satu karung untuk memenuhi riders The Changcuters. "Gimana kami makan pisang sebanyak itu coba. Akhirnya kami bagi-bagi, deh, sama penonton dari atas panggung," kata Alda.
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler
Ditanya Soal Al Jadi Jurkam, Ahmad Dhani Ngeles
Ahmad Dhani Buka Karaoke di Sarinah
Galabby Thahira Pahlevi, Seksi Tapi Sopan
Karya Seni Tak Harus Ilmiah