TEMPO.CO, Jember - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto berkampanye bersama Yenny Wahid di lapangan Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa siang, 18 Maret 2014. "Mbak Yenny ini putri Indonesia yang pintar dan tidak diragukan lagi kemampuannya di kalangan warga NU," kata Prabowo di hadapan massa Gerindra Jember.
Prabowo mengatakan sangat mengagumi sosok almarhum Gus Dur. Dia juga mengaku ikut menjenguk Gus Dur saat sakit dan merasa kehilangan saat meninggal dunia. "Upaya Gus Dur agar bangsa Indonesia mandiri dan dihormati bangsa lain di dunia ini harus kita teruskan dan wujudkan," katanya.
Baca Juga:
Prabowo juga memuji Yenny Wahid sebagai sosok perempuan Indonesia yang pintar. Menurut dia, Yenny adalah lulusan Universitas Harvard, yang kualitasnya diakui terbaik di dunia. Prabowo mengaku tidak bisa kuliah di sana karena merasa sulit sekali memenuhi syarat akademis dan akhirnya memilih masuk pendidikan militer. "Mbak Yenny ini pantasnya jadi menteri apa, ya? Pintar sekali dia," kata Prabowo seraya melirik Yenny.
Yenny Wahid mengatakan, semasa hidupnya, Gus Dur menyatakan Prabowo sebagai orang yang jujur dan pemberani. "Kejujuran dan keberanian itu penting karena kita akan berperang melawan korupsi dan kemiskinan," ujarnya.
Yenny juga memuji Prabowo sebagai orang yang peduli terhadap kehidupan rakyat kecil. Prabowo juga dinilainya sebagai orang yang aneh dan langka. "Wis sugih, wis enak uripe, golek opo maneh? Tapi dekne ora iso ngono, isih mesakno rakyat cilik (Sudah kaya, sudah enak hidupnya, mau cari apa lagi? namun dia tidak bisa begitu, masih kasihan sama rakyat kecil). Ayo menangkan Gerindra di Jember," ujar Yenny.
Setelah berkampanye di Kecamatan Ambulu, keduanya mengunjungi kediaman KH Muzakky Syah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri di Kecamatan Patrang, Jember.
MAHBUB DJUNAIDY