TEMPO.CO, Makassar - Kasus peluru nyasar seakan tidak ada habisnya di Makassar. Belum lagi terungkap sejumlah kasus yang lalu, teror serupa kembali terjadi, Selasa malam, 18 Maret 2014. Kali ini bahkan ada dua kejadian berbeda dalam satu malam. Warga kembali jadi korban.
Ibrahim, wiraswasta berusia 47 tahun, warga Jalan Kandea III, Kecamatan Bontoala, diterjang peluru misterius saat bersantai di teras rumahnya. Peluru bersarang di bagian punggungnya. Setelah kejadian sekitar pukul 9 malam, ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pemerintah Wahidin Sudirohusodo.
Novi, 14 tahun, anak korban, mengatakan Ibrahim saat itu bercengkerama dengan tiga rekannya. Tiba-tiba ayahnya itu mengeluh sakit pada bagian punggung. Dan waktu dipegang, punggungnya mengeluarkan darah. Ibrahim pun memanggil istrinya untuk memeriksanya. "Pas dilihat, ada lubang dan berdarah," kata Novi.
Tim dokter rumah sakit mengangkat proyektil peluru dari badan Ibrahim pada Rabu siang. Ditemui wartawan seusai menjalani operasi, Ibrahim tidak banyak berkomentar. Ia tidak tahu persis dari mana sumber peluru itu. "Tapi memang terdengar ledakan seperti petasan," katanya.
Sebelumnya, Selasa malam sekitar pukul 7, seorang pelajar menemukan peluru nyasar di kamar kos Pondok Indah Permai, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea. Dalsri Yuliana, 16 tahun, penghuni kamar 315 di lantai 3 itu kaget saat menemukan selembar bajunya di lemari telah berlubang. Di dalam lemari pula ia menemukan sebuah benda yang kemudian diketahui sebagai proyektil.
Dalsri menceritakan malam itu ia baru saja mandi dan bermaksud mengambil baju di dalam lemari. Setelah menemukan bajunya berlubang, ia memanggil ayahnya, Sukri, yang kebetulan sedang menginap. Keduanya memeriksa sekeliling dan menemukan lubang melingkar di bagian belakang lemari serta pintu kamar. "Pelurunya didapat di belakang baju," ujarnya.
Kedua kasus itu tengah diselidiki aparat Kepolisian. Kepala Kepolisian Sektor Bontoala Komisaris Nawu Thaiyeb mengatakan pihaknya sudah menggelar olah tempat kejadian terkait dengan peluru yang menembus punggung Ibrahim. Polisi juga telah memeriksa beberapa saksi yang saat kejadian berada di rumah korban. "Kami berkoordinasi dengan labfor untuk menyelidiki proyektil," kata Nawu.
Terpisah, Kepala Polsek Tamalanrea Komisaris Ahmad Yulias mengatakan hal senada. Pihaknya sudah meminta tim Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Makassar untuk mengidentifikasi proyektil dan lokasi penemuannya di kamar Dalsri. Belum jelas jenis peluru nyasar di kedua lokasi itu. "Sementara diperiksa," ia menambahkan.
Dua kejadian teranyar menambah daftar misteri peluru nyasar di Makassar. Berdasar catatan Kepolisian, sejak 2013 terjadi delapan kasus peluru nyasar dan tidak ada satu pun pelaku maupun pemilik senjata sumber peluru yang terungkap.
AAN PRANATA
Terpopuler:
Wartawan Prancis Bikin Menhan Malaysia Melongo
Komandan Polisi Tewas Ditembak di Mapolda Metro
KPK Sita Rp 400 Juta, Biaya Nikah Putri Rudi