TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 seperti hilang tanpa jejak sejak Sabtu, 8 Maret 2014. Hingga hari ini, Rabu, 19 Maret 2014, sudah sebelas hari pesawat Boeing 777-200 itu menghilang. Ini merupakan periode pencarian terpanjang pesawat hilang dalam sejarah penerbangan komersial modern. Sebelumnya, pesawat Adam Air yang jatuh di perairan Sulawesi pada 2007 baru ditemukan setelah dicari selama 10 hari.
Meskipun begitu, semua pihak yang terlibat masih mencari pesawat yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing itu dengan memperluas area pencarian.
"Ini adalah area pencarian besar dan itu bukanlah hal yang bisa Malaysia lakukan sendiri," kata Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein dalam sebuah konferensi pers.
Sejak Selasa, pemerintah Malaysia dan gabungan negara tetangga lainnya memang memperluas area pencarian. Kini titik pencarian tak lagi berfokus pada laut sekitar Malaysia atau Vietnam saja, tetapi sudah menyebar hingga 8 juta kilometer per segi. Hingga hari ini, tercatat ada 25 negara yang berkolaborasi mencari ke area mulai dari Cina hingga ke Australia, termasuk Samudera Hindia.
Di lain sisi, pihak ABC News memprediksi, memasuki hari ke-11 kotak hitam pada MH370 sudah kehilangan sepertiga daya baterai.
Angkatan Udara Thailand menyatakan sempat mendeteksi pesawat pada radar yang berbalik arah menuju Selat Malaka, tempat dimana radar militer Malaysia membaca kehadiran MH370 pada dinihari 8 Maret. Temuan ini dikemukakan oleh juru bicara Angkatan Udara Thailand, Montol Suchookorn.
Namun, Montol mengatakan militer Thailand tidak tahu apakah yang terdeteksi oleh radar mereka dan radar militer Malaysia adalah pesawat yang sama.
RINDU P HESTYA | TIMES
Berita Lain:
Media Malaysia Sebut RI Bantu AS Sembunyikan MH370
Wartawan Prancis Bikin Menhan Malaysia Melongo
Anwar Ibrahim Akui Pilot MH370 Kerabatnya
Kata Taliban Soal Misteri Jejak Malaysia Airlines
Angkatan Udara Thailand Akui Sempat Deteksi MH370