Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polri Bongkar Penyelundupan 9 WNI ke Guangzhou  

image-gnews
Salah satu keluarga muslim Uighurs berasal dari wilayah barat jauh dari Cina wilayah Xinjiang, saat mereka beristirahat di dalam penampungan sementara setelah mereka ditahan di kantor pusat regional imigrasi Thailand di dekat perbatasan Malaysia-di Hat Yai, Songkla (14/3). Sekitar 200 orang diselamatkan oleh polisi dari sebuah kamp penyelundupan manusia di Thailand selatan. REUTERS/Athit Perawongmetha
Salah satu keluarga muslim Uighurs berasal dari wilayah barat jauh dari Cina wilayah Xinjiang, saat mereka beristirahat di dalam penampungan sementara setelah mereka ditahan di kantor pusat regional imigrasi Thailand di dekat perbatasan Malaysia-di Hat Yai, Songkla (14/3). Sekitar 200 orang diselamatkan oleh polisi dari sebuah kamp penyelundupan manusia di Thailand selatan. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia mengungkap jaringan perdagangan manusia yang dilakukan oleh Yeti dan Tanto. Keduanya mengirim sembilan warga negara Indonesia untuk menjadi tenaga kerja ilegal di Guangzhou, Cina.

Menurut perwira Unit Perdagangan Orang Bareskrim Mabes Polri, Ajun Komisaris Langgeng Utomo, kasus ini terungkap dari tujuh orang yang melarikan diri ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Guangzhou. Tujuh korban itu yakni Susnia, Poniyem, Alsifah, Fitriana Dewi Dulhalim, Surahman, Dede, dan Sela. 

"Mereka dieksploitasi saat bekerja dan tidak digaji," kata Utomo di Mabes Polri, Kamis, 20 Maret 2014. Ketujuh korban tersebut, kata Agus, lalu dipulangkan ke Indonesia pada 17 Februari 2014.

Ia mengatakan Susniah, Poniyem, Ningrum, dan Sella direkrut oleh Yeti. Mereka lalu ditampung di Perumahan Grand Prima, Bekasi, Jawa Barat. Lalu mereka dibuatkan paspor dan dokumen di kantor Imigrasi Jakarta Barat. Paspor dibuat dengan memalsukan dokumen-dokumen pendukungnya: kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan akta lahir.

Setelah itu, keempat korban dibuatkan visa kunjungan yang berlaku selama tiga bulan oleh Tanto. "Pada 8 Desember 2012, keempatnya dikirim ke Cina oleh Tanto bekerja sama dengan Yeti," ujar Utomo.

Di sana, ujar dia, ada agen bernama Dong Liu alias Emi, warga negara Cina. (Baca juga: Beberapa Warga Rohingya Menjadi Korban Perdagangan Manusia)

Setelah empat orang itu, Tanto lalu merekrut Alsifah dan Fitriana. Keduanya dibuatkan paspor di kantor Imigrasi Bogor, Jawa Barat. Sama seperti sebelumnya, dokumen penunjang pun dipalsukan. "Dibuatkan juga visa kunjungan 30 hari. Mereka diberangkatkan pada 27 Desember 2012," ujar Utomo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Surahman, Dede, dan Dulhalim dikirim ke Guangzhou oleh Yeti. Namun rute pengiriman tiga orang itu berbeda dengan sebelumnya. Mereka dikirim ke Hong Kong terlebih dahulu. "Dibelikan tiket kapal dari Hong Kong ke Shenzhen," ucap Utomo. Ketiganya diperkerjakan di pabrik.

Lantaran tidak digaji, Susnia, Poniyem, Alsifah, Fitriana Dewi Dulhalim, Surahman, Dede, dan Sella melarikan diri ke KJRI. Untuk Sella, perempuan ini dipulangkan lebih awal ke Indonesia. Adapun keberadaan Ningrum, kata Utomo, sampai saat ini belum diketahui.

Yeti dan Tanto ditangkap pada 3 Maret dan 5 Maret 2014 pada tempat yang berbeda. Yeti ditangkap di Perumahan Grand Prima, Bekasi, sedangkan Tanto di Perumahan Budi Indah, Tangerang. Keduanya kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Keduanya disangka melanggar Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Undang-Undang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. Yeti dan Tanto diancam minimal 3 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara. 



SINGGIH SOARES 

Terpopuler:
Ketua KPK: Hedonis, Nurhadi Dekat dengan Korupsi
Indonesia Tidak Akui Referendum Crimea
MH370 'Sembunyi' di Balik Pesawat Lain?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

12 jam lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

15 hari lalu

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pemulangan barang antik yang dicuri ke Kamboja pada tahun 2022. New York adalah pusat perdagangan manusia yang utama, dan beberapa karya telah disita dalam beberapa tahun terakhir dari museum, termasuk Museum Seni Metropolitan yang bergengsi, dan kolektor [File: Andrew Kelly/Reuters]
AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?


MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

Ilustrasi Perdagangan orang atau Human trafficking. shutterstock.com
MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.


Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Empat WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah dan Sudan ditangkap petugas Imigrasi Soekarno-Hatta karena kedapatan menggunakan visa dan paspor palsu, Selasa, 20 Februari 2024. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.


Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara.  REUTERS/Ivan Alvarado
Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.


Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Tukang parkir pesawat. REUTERS
Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"


Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi di Jenewa, Swiss pada Senin, 11 Desember 2023. FOTO/Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.


Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Ilustrasi prostitusi anak. shutterstock.com
Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.


Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Bendera Kuba. REUTERS
Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.


Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan tentara Rusia yang terluka dalam perang Rusia-Ukraina dan saat menjalani perawatan di rumah sakit militer, setelah upacara pemberian penghargaan di Moskow, Rusia, 12 Juni 2023. Sputnik/Vladimir Astapkovich/Pool via REUTERS
Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

Kuba