TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya jumlah penduduk Indonesia menarik minat negara lain untuk mempromosikan pariwisatanya. Namun Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia menjadi tantangan tersendiri bagi negara lain yang ingin meningkatkan jumlah wisatawan dari Indonesia. (baca: Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Ekonomi)
Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) Zhang Liang Jen mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang berwisata ke luar negeri terus meningkat. "Ini adalah potensi pasar pariwisata yang cukup besar," ujarnya di Jakarta, Rabu malam, 19 Maret 2014. Saat ini penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 250 juta jiwa. Dari jumlah itu, sekitar 88 persen adalah muslim.
Menurut Direktur Taiwan Visitors Association KL Office David Tsao, pemerintah melalui Dinas Pariwisata Taiwan telah menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan wisatawan muslim. Saat ini, kata dia, sudah ada 44 restoran bersertifikat halal di seluruh Taiwan. "Ini bagian dari upaya kami untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim, baik dari Indonesia maupun negara lain," ujarnya.
Selain itu, fasilitas lainnya terus diperbanyak seperti penyediaan musala maupun masjid di area-area publik, terutama di dalam hotel. Menurut David, penyediaan fasilitas ini karena pemerintah menaruh perhatian yang besar terhadap wisatawan muslim yang berkunjung ke Taiwan.
Dengan berbagai fasilitas untuk wisawatan muslim tersebut, pemerintah Taiwan menargetkan bisa menarik wisatawan muslim dari Indonesia sebanyak 15 ribu orang pada tahun ini.
Menurut Zhang Liang Jen, selain ingin meningkatkan sektor pariwisata, pemerintah Taiwan juga ingin menjalin hubungan lebih baik dalam bidang ekonomi dengan Indonesia. Meski kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, sudah ada kerja sama yang baik terutama di sektor pertanian.
"Hubungan kami semakin baik, Indonesia punya 4.000 orang yang sekolah di Taiwan dan jumlah wisatawan terus bertambah," katanya. "Kalian juga punya 200 ribu pekerja di Taiwan yang kebanyakan dari Surabaya."
ROSALINA
Terpopuler
Subsidi Membengkak, Hatta: RFID Omong Doang!
Rupiah Terancam Hasil Pertemuan The Fed
PLTGU Beroperasi, Krisis Listrik Sumatera Berkurang