Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Terorisme, Polisi Trenggalek Awasi Perbukitan

Editor

Harun Mahbub

image-gnews
Kawasan wisata bahari pantai Karanggongso, di Trenggalek, Jawa Timur. Pantai ini berjarak kurang lebih 52 km di selatan kota Trenggalek. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kawasan wisata bahari pantai Karanggongso, di Trenggalek, Jawa Timur. Pantai ini berjarak kurang lebih 52 km di selatan kota Trenggalek. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Trenggalek - Kepolisian Resor Trenggalek memperketat pengamanan di wilayah perbukitan. Langkah ini ditempuh seiring dengan penangkapan terduga teroris bernama Galih Satria di Kecamatan Panggul, Trenggalek, oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Kepala Sub-Bagian Humas Polres Trenggalek Ajun Komisaris Siti Munawaroh mengatakan saat ini kepolisian tengah meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan dan pedalaman di Trenggalek. Dia menjelaskan, kepolisian menempuh langkah cipta kondisi ini pasca-penangkapan terduga teroris yang diketahui beralamat di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Trenggalek, itu. "Kami perketat di kawasan rawan untuk mendeteksi pergerakan teroris," katanya kepada Tempo, Ahad, 23 Maret 2014.

Wilayah Kabupaten Trenggalek memiliki banyak daerah yang rawan. Masih banyak kawasan perbukitan yang sulit termonitor. Di kawasan seperti inilah Densus 88 menemukan keberadaan rumah tinggal Galih Satria. Galih sendiri ditangkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 13 Maret 2014 karena diduga terlibat dalam kegiatan terorisme. (Baca : Kapolri Janji Tangkap Santoso Hidup-hidup)

Kapolres Trenggalek Ajun Komisaris Besar Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan polisi telah menyisir Desa Wonocoyo, tempat orang tua Galih tinggal, pada Sabtu, 22 Maret 2014. Penggeledahan ini menyusul hasil penyidikan Mabes yang menyebutkan Galih pernah merakit bom pipa di rumahnya. "Namun kami tak menemukan apa-apa," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Galih ditangkap setelah diidentifikasi sebagai pengirim paket berisi bom pipa dan bom Tupperware melalui jasa pengiriman swasta dari wilayah Panggul dengan tujuan Singkang Waju, Sulawesi Selatan. Dari keterangan Galih inilah polisi melacak keberadaan Ambo Intang, yang merupakan DPO terduga teroris Poso. (Baca : Polisi Endus Teroris Poso Masuk Jawa Timur)

HARI TRI WASONO

Terpopuler
Pesan Prabowo: Jangan Mau Dipimpin Tukang Bohong 

Umumkan Capres di Rumah Pitung Jadi Bumerang Buat Jokowi

Apa Kata Istri Aburizal atas Video Maladewa  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.