TEMPO.CO, Boston – Penyakit tuberkulosis (TB) tak bisa dipandang sebelah mata. Penyakit yang menyerang paru-paru ini bisa menjadi serius dan berbahaya, terutama pada anak-anak.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam peringatan Hari Tuberkulosis Dunia yang jatuh pada 24 Maret bahkan mengungkapkan bahwa setiap tahun ada sekitar 1 juta anak di seluruh dunia yang terserang penyakit ini.
Baca Juga:
Seperti dikutip dari Voice of America, jumlah ini lebih tinggi dua kali lipat dari jumlah yang diperkirakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Angka itu tiga kali lebih tinggi dari jumlah kasus TB yang dilaporkan, didiagnosis, dan diobati setiap tahun.
Lonjakan penderita disebabkan oleh beberapa hal. Studi yang dilakukan Mercedes Beccera dari Harvard Medical School di Boston, Amerika Serikat, mengungkapkan anak-anak bisa terinfeksi dengan cepat. Saking cepatnya, keselamatan sang anak bisa terancam bahkan sebelum ia sempat berkunjung ke dokter.
Kasus pada anak berbeda dengan orang dewasa yang umumnya membawa bentuk laten selama bertahun-tahun sebelum akhirnya terkena penyakit ini. Selain itu, tes TB dengan menggunakan dahak lebih sulit terdeteksi pada anak-anak. Diagnosis TB yang dilakukan dengan tes dahak pada orang dewasa tidak bekerja dengan baik pada anak-anak. Tes dahak ini tidak cukup sensitif terhadap dahak anak.
Meski demikian, TB pada anak umumnya terjadi karena paparan penderita TB dewasa. Sebab itu, Beccera menyatakan banyak kasus TB yang bisa dicegah secara saksama dengan menghindarkan anak-anak dari penderita TB dewasa.
ANINGTIAS JATMIKA | VOA
Terpopuler
Mulai 24 Juni 2014, Bungkus Rokok Ada Gambar Ini
The Blackside, Skandal Menteri dan Pembaca Berita
Orang Kaya Amerika Galau Soal Kesehatan
Banyak Duduk Bikin Gendut