TEMPO.CO, London - Semakin aktif seorang ibu, semakin aktif pula anaknya. Demikian kesimpulan sebuah penelitian terhadap 500 ibu dan anak mereka yang berusia empat tahun di Inggris. Dalam penelitian ini, ilmuwan dari dua universitas, yaitu University of Cambridge dan University of Southampton, menggunakan indikator detak jantung untuk mengukur tingkatan aktivitas selama tujuh hari.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Pediatrics ini merekomendasikan kebijakan meningkatakan kesehatan sebaiknya tidak hanya ditujukan pada anak, tetapi juga ibu. Pasalnya, anak-anak tidak dapat aktif secara alami bila orang tuanya tidak ikut serta dalam pengembangan kebiasaan berolahraga sejak dini.
Sebanyak 554 anak berusia empat tahun dan ibu mereka yang berasal dari Southampton menjadi subyek penelitian ini. Mereka diminta mengenakan dua alat yang dikombinasikan untuk memantau detak dan akselerasi jantung pada dada mereka. Mereka mengenakan alat itu selama tujuh hari berturut-turut, termasuk saar tidur dan beraktivitas dalam air.
Kathryn Hesketh dari Institute of Child Health, University College London, yang melakukan penelitian ini mengatakan, "Hubungan antara ibu dan anak menunjukkan adanya hubungan positif di antara keduanya," katanya seperti dikutip BBC Health, Senin, 24 Maret 2014.
Meski begitu, bukan hal yang tidak mungkin bila hasil penelitian ini kurang tepat. Menurut Hesketh, setiap menit aktivitas interaksi yang terjadi di antara ibu dan anak dapat mendorong sang anak bergerak 10 persen lebih aktif. (Baca : Agar Masalah Lutut Tak Bertambah Parah)
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa aktivitas para wanita ketika menjadi ibu menurun dibanding sebelum mereka memiliki anak. Penurunan aktivitas ini bisa mempengaruhi kebiasaan anak mereka sejak kecil.
BBC | ARBA' IYAH SATRIANI
Terpopuler Gaya! :
Stop Konsumsi MSG Bisa Sembuhkan Autisme
Polusi Udara Sebabkan 7 Juta Kematian di Dunia
Polusi Udara, 7 Juta Orang Tewas Setiap Tahun