Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Aktif, Anak Ikut Aktif

image-gnews
Ryder terlihat serius dan menikmati permainan ski di Danau Dyer, Queensland, sementara ibunya berlarian menjaga keselamatan dirinya. youtube.com
Ryder terlihat serius dan menikmati permainan ski di Danau Dyer, Queensland, sementara ibunya berlarian menjaga keselamatan dirinya. youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, London - Semakin aktif seorang ibu, semakin aktif pula anaknya. Demikian kesimpulan sebuah penelitian terhadap 500 ibu dan anak mereka yang berusia empat tahun di Inggris. Dalam penelitian ini, ilmuwan dari dua universitas, yaitu University of Cambridge dan University of Southampton, menggunakan indikator detak jantung untuk mengukur tingkatan aktivitas selama tujuh hari.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Pediatrics ini merekomendasikan kebijakan meningkatakan kesehatan sebaiknya tidak hanya ditujukan pada anak, tetapi juga ibu. Pasalnya, anak-anak tidak dapat aktif secara alami bila orang tuanya tidak ikut serta dalam pengembangan kebiasaan berolahraga sejak dini.

Sebanyak 554 anak berusia empat tahun dan ibu mereka yang berasal dari Southampton menjadi subyek penelitian ini. Mereka diminta mengenakan dua alat yang dikombinasikan untuk memantau detak dan akselerasi jantung pada dada mereka. Mereka mengenakan alat itu selama tujuh hari berturut-turut, termasuk saar tidur dan beraktivitas dalam air.

Kathryn Hesketh dari Institute of Child Health, University College London, yang melakukan penelitian ini mengatakan, "Hubungan antara ibu dan anak menunjukkan adanya hubungan positif di antara keduanya," katanya seperti dikutip BBC Health, Senin, 24 Maret 2014.

Meski begitu, bukan hal yang tidak mungkin bila hasil penelitian ini kurang tepat. Menurut Hesketh, setiap menit aktivitas interaksi yang terjadi di antara ibu dan anak dapat mendorong sang anak bergerak 10 persen lebih aktif. (Baca : Agar Masalah Lutut Tak Bertambah Parah)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa aktivitas para wanita ketika menjadi ibu menurun dibanding sebelum mereka memiliki anak. Penurunan aktivitas ini bisa mempengaruhi kebiasaan anak mereka sejak kecil.

BBC | ARBA' IYAH SATRIANI

Terpopuler Gaya! :
Stop Konsumsi MSG Bisa Sembuhkan Autisme 
Polusi Udara Sebabkan 7 Juta Kematian di Dunia 
Polusi Udara, 7 Juta Orang Tewas Setiap Tahun  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

29 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.