TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi informasi, Lenovo, menyatakan bisnis perangkat bergeraknya masih mengandalkan penjualan telepon seluler pintar. Mobile Internet Digital Home Director Lenovo Indonesia, Agus Sugiharto, mengatakan penjualan ponsel pintar lebih menguntungkan bagi perusahaan.
"Untuk phablet dan sabak digital kontribusinya masih kecil," ujar Agus, di Jakarta, Selasa, 25 Maret 2014. Tahun ini, Agus mengatakan, Lenovo akan lebih selektif menjual produk, disesuaikan dengan target konsumen di Indonesia.
Agus mengatakan secara kuantitas perbandingan antara ponsel pintar dan sabak digital Lenovo cukup signifikan. Dari seluruh perangkat bergerak Lenovo, perbandingan antara ponsel pintar dengan sabak digital adalah 80 dengan 20.
"Meskipun punya sabak digital, kami tidak ingin membuang energi dengan terlalu banyak memproduksi sabak atau phablet," kata Agus. Tahun lalu Lenovo hanya memasarkan beberapa jenis sabak digital.
Tahun ini mereka berfokus memasarkan ponsel premium, yang ditandai dengan peluncurkan Vibe X dan Vibe Z. Menurut Agus, ini merupakan bagian dari strategi perusahaan asal Negeri Panda ini dalam memperkuat merek, di antara produsen global. Lenovo seri Vibe merupakan peleburan seri P dan K.
Pangsa pasar ponsel kelas atas masih kecil di Indonesia, yakni 10 persen di tahun 2013. "Tahun ini targetnya 15 persen," ujar Agus.
Dia melanjutkan, kontribusi penjulan ponsel Lenovo ditunjang oleh seri A, yaitu kategori pemula, sebanyak 60 persen. Kemudian seri S yang merupakan produk menengah, yaitu 30 persen. "Kami mendorong penjualan dengan seri A," ucapnya. Simak berita tekno lainnya di sini.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain
HTC One (M8) Resmi Diluncurkan di New York
Lintas Platform, Microsoft Ubah Nama Windows Azure
Akun Obama di Situs Tanya Jawab Resmi Diverifikasi
Lenovo Fokus Pasarkan Ponsel Pintar Premium
Facebook Akuisisi Oculus Senilai US$ 22,8 T