TEMPO.CO , Cirebon - Para abdi dalem Keraton Kasepuhan Cirebon akan mengikuti pelatihan kepariwisataan untuk meningkatkan pelayanan kepada turis yang berkunjung ke keraton. "Tahap pertama seratus abdi dalem," kata Sultan Sepuh XIV, P.R.A. Arief Natadiningrat, Rabu 26 Maret 2014.
Pelatihan bagi abdi dalem ini diberikan melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia melalui Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung. Adapun penandatanganan nota kesepahaman Keraton Kasepuhan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut rencananya Kamis, 27 Maret 2014.
Mereka yang diprioritaskan mendapatkan pelatihan adalah abdi dalem yang sehari-hari berada dan bekerja di lingkungan Keraton Kasepuhan seperti guide keraton, juru masak, petugas kebersihan, dan lainnya. (Baca : Cirebon Gelar Culture Evening Show, Mei)
Pelatihan di antaranya meliputi seputar pengelolaan obyek pariwisata, manajemen wisata atau secara garis besar berkaitan dengan prinsip Sapta Pesona Wisata yang terdiri dari aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. "Ke depannya pelatihan juga akan diberikan kepada abdi dalem Keraton Kasepuhan lainnya yang jumlahnya ribuan orang," kata Arief.
Dia menandaskan pengetahuan dan wawasan abdi dalem harus terus-menerus diperbaharui. Ini untuk mendukung kepariwisataan dan budaya, khususnya di Keraton Kasepuhan. Terlebih, lanjut Arief, Kasepuhan saat ini bukan hanya sekedar keraton, tapi sudah menjadi tujuan wisata orang di berbagai belahan dunia. "Banyak tamu yang datang bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga luar negeri," katanya. (Baca: Kunjungan Wisatawan Asing ke Cirebon Terus Turun)
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporbudpar) Kota Cirebon, Dana Kartiman, menyatakan dukungannya atas rencana pelatihan dan kerja sama yang terjalin antara Keraton Kasepuhan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. "Langkah ini merupakan inisiatif yang layak untuk dicontoh pihak lain di luar unsur pemerintahan," katanya.
Karena jika hanya mengandalkan pemerintah daerah memang akan sulit, lanjut Dana. Karena anggaran dan program yang ada pun terbatas. "Inisiatif ini selayaknya dimiliki stakeholder atau pengelola kepariwisataan lainnya," katanya. Dengan begitu, kepariwisataan Cirebon pun bisa lebih terangkat tanpa perlu mengandalkan pemerintah daerah.
IVANSYAH
Terpopuler
Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut
Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?