TEMPO.CO, Tokyo - Dunia usaha Jepang amat antusias berinvestasi pada bidang infrastruktur Indonesia. Setidaknya hal itu yang tersirat dari jumlah kehadiran pengusaha dalam acara yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan KBRI Tokyo di Hotel Imperial, Tokyo, Rabu, 26 Maret 2014.
"Sekitar 300 kursi yang disediakan untuk acara di atas hampir seluruhnya dipenuhi para pengunjung dari kalangan dunia usaha Jepang," demikian siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia yang diterima Tempo, Kamis, 27 Maret 2014.
Dalam acara “Market Sounding of Private Public Partnership Infrastructure Projects and Investment Opportunities in Special Economic Zones in Indonesia”, Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, menyatakan Indonesia merupakan tujuan investasi yang paling menjanjikan.
“Pendapat ini bukan pendapat Indonesia, melainkan dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) sendiri,” kata Yusron.
Mengutip data riset Citigroup, Yusron menyebutkan pada 2050 mendatang Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi peringkat keempat dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, dengan GDP sebesar US$ 45,9 triliun. Sedangkan GDP Jepang saat itu diprediksi hanya US$ 16,39 triliun, dan berada pada peringkat delapan dunia.
“Artinya, GDP Indonesia pada 2050 diprediksi empat kali lipat lebih besar dari GDP Jepang,” kata Yusron, doktor politik ekonomi internasional lulusan Universitas Tsukuba, Jepang.
Yusron juga mengutip Lembaga Riset Nomura yang menyebutkan, pada 2014, jumlah kelas menengah Indonesia akan mencapai 150 juta jiwa alias tiga kali lipat lebih besar dari Filipina yang berjumlah 47,4 juta jiwa, empat kali lipat Thailand yang berjumlah 39,9 juta jiwa, atau lima kali lipat dari Vietnam yang berjumlah 28,4 juta jiwa.
“Berdasarkan hal di atas, maka saya rasa tidak ada keraguan jika dikatakan bahwa Indonesia merupakan negeri yang memberi harapan besar bagi para investor Jepang,” kata Yusron.
Menurut siaran pers KBRI Tokyo, seusai pertemuan, banyak pengusaha Jepang yang menghubungi delegasi BKPM yang dipimpin oleh Tamba P. Hutapea, Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal. Turut dalam delegasi Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Batang, dan pimpinan PT JABABEKA.
“Pengusaha Jepang umumnya menanyakan lebih rinci proyek-proyek yang ditawarkan dan iklim investasi di Indonesia saat ini,” bunyi siaran pers. Sesuai tema, proyek-proyek yang ditawarkan BKPM kali ini adalah proyek-proyek berskala besar yang terkait dengan bidang infrastruktur.
NATALIA SANTI
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?