TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Amerika Serikat telah mengirim kapal selam tanpa awak dan alat pendeteksi untuk mempercepat pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Alat detektor berteknologi tinggi ini akan mencari keberadaan kotak hitam MH370 di Samudra Hindia bagian selatan.
Alat detektor akan segera dipasang di kapal milik Pertahanan Australia dalam beberapa hari mendatang untuk menemukan kotak hitam MH370. Kotak hitam merupakan alat dalam pesawat yang merekam data selama penerbangan. Namun alat ini hanya bisa bertahan selama 30 hari untuk mengirimkan sinyal. (Baca: Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?)
Sebelumnya, Malaysia menyatakan alat detektor milik AS Towed Pinger Locator tidak bisa tiba di area pencarian sebelum 5 April 2014. Sedangkan sinyal dari kotak hitam diperkirakan segera mati dalam sepuluh hari ke depan. Pesawat MH370 dinyatakan hilang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014. Maka, waktu pencarian akan lebih sempit.
Sedangkan kapal selam Bluefin milik marinir Amerika Serikat memiliki kemampuan menyelam hingga kedalaman 15 ribu meter.
Bluefin berukuran panjang 5 meter dan berat 800 kilogram serta mampu bekerja lebih dari sehari dengan kecepatan rendah. Keputusan untuk mengirim Bluefin menyusul pengiriman alat pendeteksi kotak hitam MH370. (Baca: Latar Belakang Pilot MH370 Terus Dikorek )
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan saat ini segala kemungkinan terkait dengan nasib pesawat MH370 tak bisa dikesampingkan. "Saya pikir kita harus terus mencari," katanya, seperti dikutip dari Malaysian Insider, Kamis, 27 Maret 2014.
Karena itu, pencarian kotak hitam MH370 menjadi hal penting untuk mengetahui data penerbangan pesawat nahas tersebut. "Selama kita tidak menemukan perekam suara kokpit, kita tidak akan pernah tahu secara pasti," kata Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond. (Baca:Repotnya Inmarsat Buru Jejak MH370 )
MALAYSIAN INSIDER | REUTERS | NINIS CHAIRUNNISA