TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menerbitkan preliminary report terhadap kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LFH di Bandar Udara Juanda pada 1 Februari lalu. "Pesawat memantul lima kali dan mengalami hard landing," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi, Jumat, 28 Maret 2014. (baca:Lion Air Sering Telat, Pemerintah Siapkan Teguran)
Menurut laporan KNKT nomor 14.02.04.04, pesawat jenis Boeing 737-900ER dengan nomor penerbangan JT 361 ini terbang dari Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan, menuju Juanda, Surabaya. Dalam penerbangan ini, pilot in command (PIC) bertindak sebagai pilot monitoring. Sementara itu, second in command (SIC) atau kopilot menerbangkan pesawat atau pilot flying (PF).
Setelah menyentuh landasan Juanda sekali, pesawat memantul beberapa kali. Indikator yang berada di ekor pesawat hingga menyentuh runway. Pada saat itu pesawat mengangkut 225 orang. Akibat kejadian itu, dua penumpang menderita luka berat dan tiga penumpang mengalami luka ringan. Para korban luka-luka dibawa ke poliklinik setempat.
Dari pemeriksaan lanjutan, tim KNKT menemukan adanya kerusakan pada roda depan. Ada roda yang kempes dan bagian ekor pesawat hancur. Berdasarkan informasi faktual dan temuan awal, KNKT mengeluarkan rekomendasi kepada Lion Air. Isinya, maskapai itu diminta meninjau ulang cara mengatasi kondisi pesawat ketika mengalami bouncing saat mendarat atau bounced landing recovery serta latihan untuk menghadapinya. (baca:Di Bandara Juanda, Lion Air Paling Sering Delayed)
Selain itu, KNKT merekomendasikan untuk memperhatikan sayap kecil yang ada di ekor pesawat atau elevator control. Sayap kecil ini berfungsi mengontrol naik turunnya pesawat. Dari investigasi yang dilakukan, kondisi sayap kecil tersebut tidak seperti yang biasa ditemukan pada pesawat lainnya dengan jenis yang sama.
Menurut Tatang, saat ini Lion Air sudah melakukan safety action atas rekomendasi tersebut. "Sekarang bagus, reaktif Company Aviation Safety Officer (CASO)-nya Lion."
MARIA YUNIAR
Berita Terkait
Bali, NTB, dan NTT Punya Daya Tarik Wisata Kelas Dunia
Wisata Indonesia Timur Wisata Minat Khusus
Jumlah Pelancong ke Luar Negeri Meningkat 7 Persen