TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan umum legislatif untuk daerah pemilihan luar negeri di beberapa negara, seperti Cina dan Hong Kong, digelar hari ini, Ahad, 30 Maret 2014. Salah seorang pemilih di Cina, Sri Widagdo Purwo Ardyasworo, mengeluhkan pelaksanaan pemilu lantaran minimnya sosialisasi.
"Kami sebagai mahasiswa yang ingin mengikuti proses pemilu agak kebingungan awalnya. Takutnya salah dalam proses pemilihan, alat peraga juga tidak ada," kata Sri Widagdo ketika dihubungi Tempo, Ahad, 30 Maret 2014.
Apalagi, ujar Sri, kota tempat dia tinggal jauh dari tempat pemungutan suara baik di Beijing, Shanghai, maupun Guangzhou sehingga dia hanya dikirimi surat suara dalam satu amplop yang nantinya harus dia kirim ke salah satu dari tiga kota tersebut setelah dicoblos. "Kami yang jauh dari TPS dikirim lewat pos," katanya.
Amplop itu, menurut Sri, berisi surat pernyataan sudah mencoblos, tata cara mencoblos, dan surat suara. Amplop tersebut, menurut Sri, sudah dikirim panitia ke masing-masing calon pemilih sejak sepekan lalu.
Karena itu, Sri dan teman-temannya berinisiatif membuka tempat pemungutan suara di kampusnya, Jiangxi Normal University, Kota Nanchang. Meski daftar pemilih tetapnya hanya memuat nama 34 orang. "Kami juga membuat model coblosan hampir sama kayak di Indonesia, seperti buat TPS. Soalnya kalau dikirim satu per satu ke kamar takutnya tidak dicoblos dan rawan dipermainkan," ujarnya.
Ia dan teman-temannya kini sudah mengumpulkan amplop-amplop tersebut. Amplop berisi surat suara itu akan dikirim ke TPS Beijing. Dia menyebutkan sudah 29 orang yang menyerahkan amplop mereka.
Selain di Cina, pelaksanaan pemilu legislatif pada hari ini juga berlangsung di Brasil, Hong Kong, Denmark, dan Cile. Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengatakan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri akan mencoblos lebih awal pada Pemilu 2014. Mereka akan mengunakan hak pilihnya dalam rentang 30 Maret-6 April 2014.
"Ini untuk memenuhi tuntutan pemilihan dilakukan pada hari libur dan diliburkan yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012," kata Husni Kamil Malik di Padang, Rabu, 5 Maret 2014. WNI di Hong Kong dan Shanghai mencoblos pada 30 Maret 2014 karena merupakan hari libur. Namun, kata Husni, jadwal penghitungan suara dari pencoblos di luar negeri sama dengan di dalam negeri.
Saat ini jumlah pemilih di luar negeri sebanyak 2.025.000. Mereka tersebar di 130 negara. Pemilih di luar negeri akan menggunakan surat suara untuk daerah pemilihan DKI Jakarta 2.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Akhirnya Polisi Temukan Bayi dan Penculiknya
Penculik Bayi Bandung Sempat Mau Bunuh Diri
Ke Suami, Penculik Mengaku Baru Lahirkan Bayi