TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali Ni Wayan Widhiasthini mengatakan pada Hari Raya Nyepi semua aktivitas kampanye dihentikan sementara. Sesuai dengan kesepakatan dengan KPU Pusat dan partai, sejak 28 Maret hingga 1 April, kampanye dan rapat umum di Bali ditiadakan. "Ini sesuai dengan aspirasi kami," kata Widhiasthini melalui pesan singkat, Senin, 31 Maret 2014. Kegiatan Hari Raya Nyepi pada 28-29 Maret 2014, masyarakat Hindu melakukan Upacara Melasti, yaitu penyucian simbol-simbol keagamaan semisal pura ke laut. Saat itu, kata dia, ada pergerakan warga di seluruh Bali secara bersama-sama. "Jadi, kami tidak ingin terjadi sesuatu di lapangan jika nanti ada kampanye."
Tanggal 30 Maret 2014 adalah upacara pengerupukan atau pawai ogoh-ogoh. Pada 31 Maret adalah puncak perayaan Hari Raya Nyepi. "Jadi, Bali otomatis tidak ada aktivitas apa pun." (baca: 400 Penerbangan Tidak Beroperasi Selama Nyepi)
Anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan seluruh partai politik tak boleh berkampanye hari ini untuk menghormati Hari Raya Nyepi. "Kebijakan libur kampanye ini tak akan mengurangi jatah partai melakukan rapat umum," kata Ferry.
Untuk satu provinsi yang memiliki satu atau dua daerah pemilihan, kata Ferry, KPU akan memberikan jatah rapat umum kepada masing-masing partai sebanyak dua kali. Untuk yang tiga dapil, kesempatan menggelar rapat umumnya adalah tiga kali.
Dan untuk provinsi multidaerah pemilihan seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, maksimal diberikan kesempatan lima kali menggelar rapat umum. "Bali hanya memiliki satu dapil sehingga pengaturan jadwal kampanyenya tak akan rumit," kata dia.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler
4 Perwira Pengeroyok Dokter TNI AU Jadi Tersangka
Dokter TNI AU yang Dianiaya Diajak Tutup Kasus?
Kecewa Jokowi, Pro-Mega Boikot Kampanye PDIP
KPK Soroti Fasilitas Pesawat Dipakai Kampanye SBY